Terlihat Efektif, BBWS Datangkan Pompa Baru Sedot Banjir yang Tiga Pekan Rendam Tanggulangin

oleh -1,984 kali dibaca
Mesin penyedot banjir berkapasitas 600l per detik yang baru didatangkan oleh BBWS di kawasan Tanggulangin, Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Banjir yang merendam tiga dukuh di Desa Jati Wetan hingga pekan ke tiga ini masih tak kunjung surut. Sejumlah warga menyebut kapasitas pompa yang secara eksisting dimiliki oleh Pemkab Kudus dan terpasang tak jauh dari jembatan Tanggulangin dianggap daya sedotnya kurang memadai.

Untuk itu sejumlah pihak menilai harus dilakukan kajian ulang dan hitungan yang presisi agar banjir yang merendam ratusan rumah warga di sekitar sungai Wulan ini tak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang. Minimal terreduksi dengan optimal karena kapasitas pompa yang sepadan dengan debit dan ketinggian air di kawasan tersebut.

Dari pantauan media ini di kawasan Tanggulangin, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jemali Juana telah mendatangkan pompa tambahan untuk menyedot air yang masih menggenangi pemukiman warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus.

Lantaran, dua pompa yang sudah ada dalam curah hujan yang masih tinggi membuat banjir yang menggenangi pemukiman tak kunjung surut hingga tiga pekan lamanya.

Dana Trisapto, operator pompa BBWS pemali juana mengatakan, pompa untuk membantu menyedot air yang ada di pemukiman warga sudah didatangkan semenjak empat hari yang lalu. Namun, selang beberapa saat pompa tersebut mengalami masalah.

Anggota DPRD Kudus, Sayid Yunanta saat berbincang dengan Kaur Perencanaan Desa Jati Wetan Sugiyanto, terkait efektifitas pompa penyedot banjir di wilayahnya (Foto: YM)

“Karena mesin pompa yang kemarin itu trobel, ditarik lagi dan semalam di ganti pompa yang baru. Ini sudah bisa beroprasi,” katanya, Minggu (21/02/2021).

Setiap harinya pompa tersebut mampu menyedot selama delapan jam berkala. Dan membutuhkan waktu satu jam yang digunakan untuk perawaatan dan pendinginan mesin.

“Delapan jam itu mesin nyala, satu jam untuk pendinginan mengisi air radiator dan pengisian solar. Pompa ini berkapasitas 600 liter/detikĀ ,” jelasnya.

Sementara Sayid Yunanta Anggota DPRD Kudus yang juga warga desa setempat menyatakan, adanya bantuan penambahan pompa dari BBWS yang sudah beroperasi sejak Sabtu malam kemarin dinilainya efektif dan signifikan.

“Artinya dari penambahan ini terlihat, itu memang menjadi kebutuhan kita untuk antisipasi banjir di kawasan ini. Secara presisi berapa jumlah pompa yang harus ditambahkan, saya kurang tahu, karena saya bukan ahlinya. Tapi dari sini secara awam terlihat pompa tambahan dari BBWS itu mulai dirasakan manfaatnya oleh warga, dalam mengurangi ketinggian air hari ini,” kata dia.

Menurut dia ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Untuk bisa menambah kapasitas pompa yang ada ataupun menambah unit.
“Pompa disini memang perlu dikaji lagi. Supaya bisa membantu empercepat surutnya air ketika air sudah menggenangi pemukiman warga, soal tak tersedianya dana, dirinya berujar itu tergantung komitmen dan skala prioritas pemkab,” ucapnya.

Dua pompa yang sudah ada, lanjut dia, dirasa memang belum mencukupi menyedot air yang menggenangi pemukiman warga tersebut.(YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.