Kudus, ISKNEWS.COM – Operasi Zebra Candi 2017 secara serentak telah dilaksanakan di seluruh Indonesia selama 14 hari (1-14 November 2017). Di Kudus pelanggaran meningkat dibanding operasi Zebra Candi tahun lalu. Pada 2016 tercatat 2.501 pelanggaran, sedangkan 2017 mencapai 4.281 pelanggaran.
Dari data itu pelanggaran masih didominasi pengendara sepeda motor, yang mencapai 2.351 pelanggaran. Rata-rata pengendara yang terjadi tidak mengenakan helm dan tidak membawa kelengkapan administrasi SIM dan STNK.
Melihat data yang ada Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning merasa prihatin. Mengingat helm merupakan salah satu alat untuk menjaga atau melindungi pengendara dari fatalitas kecelakaan.
Gurning mengimbau masyarakat agar menaati peraturan lalu lintas, utamanya yang bersangkutan dengan keselamatan diri. Biar bagaimanapun nyawa taruhannya jika nekad tidak menggunakan helm.
Dirinya juga meminta masyarakat agar merubah cara berfikir. Tertib lalu lintas jangan karena takut ditilang sama polisi, tapi demi keselamatan diri sendiri. “Kalau lengkap surat-suratnya, kendaraan standart, dan memakai helm (khusus sepeda roda dua) tentunya petugas tidak akan melakukan penilangan,” tandas Gurning.
Mantan Kapolres Grobogan ini juga menyoroti banyaknya pelajar di bawah umur yang pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor. Menurutnya itu sangat berbahaya, mengingat usia yang masih muda akan mempengaruhi psikologis berkendara di jalan.
Selain itu tinggi badan juga kebanyakan masih belum mumpuni untuk naik motor. “Seringkali petugas menilang pelajar SMP bahkan SD juga ada. Kebanyakan mereka tidak memakai helm juga, berbahaya itu,” tuturnya.
Dia mengingatkan, para orang tua agar melarang anaknya yang masih di bawah umur menggunakan sepeda motor. Akan lebih baik lagi jika di antar jemput, naik angkot, atau naik ojek. (MK)
