Kudus, isknews.com – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini PT Djarum membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi seluruh karyawan secara langsung melalui transfer ke rekening masing-masing pekerja.
Kebijakan ini diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam proses distribusi THR.
“Pembayaran THR secara transfer ini diharapkan lebih aman dan tertib dibandingkan metode tunai. Dengan telah diterimanya THR ini, kami berharap para karyawan dapat lebih siap dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 H dan merayakannya dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga,” ujar Purwono Nugroho, Senior Manager Public Affairs PT Djarum, Rabu (19/03/2025).
THR tahun ini telah dibayarkan secara bertahap, dengan pekerja harian menerima transfer terlebih dahulu pada hari sebelumnya, sementara pekerja borongan mendapatkan THR mereka pada hari ini. Keputusan untuk melakukan pembayaran penuh melalui transfer merupakan hasil evaluasi dari kebijakan beberapa tahun terakhir yang masih menggunakan kombinasi metode tunai dan transfer.
“Setelah melakukan evaluasi, tahun ini kami memutuskan untuk membayarkan THR seluruhnya melalui transfer. Namun, kami tetap membuka kemungkinan untuk meninjau kembali sistem ini di tahun mendatang, tergantung dari evaluasi pelaksanaannya,” tambah Purwono.
Total dana yang dialokasikan PT Djarum untuk pembayaran THR tahun ini mencapai Rp 130.515.784.850. Dana tersebut disalurkan kepada 50.552 karyawan yang tersebar di berbagai wilayah operasional PT Djarum, termasuk Kabupaten Kudus, Pati, Jepara, Rembang, Temanggung, serta unit produksi di wilayah Soloraya yang meliputi Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.
Kebijakan pembayaran THR ini juga menjadi bagian dari upaya PT Djarum dalam menjaga kesejahteraan karyawan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
“Kami tetap berkomitmen memberikan THR sesuai ketentuan, bahkan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan upah minimum di masing-masing daerah operasional perusahaan,” jelas Bronto, salah satu perwakilan manajemen PT Djarum.
Meski kebijakan transfer THR ini dianggap lebih efisien, PT Djarum tetap akan melakukan evaluasi lebih lanjut. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah potensi antrean di bank atau ATM akibat pencairan serentak.
Jika ditemukan kendala dalam pelaksanaan, perusahaan akan mempertimbangkan opsi lain untuk distribusi THR di tahun mendatang.
Selain itu, Purwono juga mengungkapkan bahwa jumlah penerima THR tahun ini mengalami sedikit penurunan, sekitar 700 orang, karena adanya karyawan yang pensiun atau mengundurkan diri.
Dalam kesempatan yang sama, PT Djarum juga menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi perusahaan yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
“Kami selalu memastikan bahwa hak-hak karyawan, termasuk THR, tetap diberikan tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkas Purwono. (YM/YM)