SINGAPURA – Kiprah tim sepak bola usia dini Indonesia kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Tim gabungan bertajuk HydroPlus dan MilkLife Shakers sukses menembus partai final dan meraih gelar Runner-Up dalam ajang JSSL Singapore Professional Academy 7s 2025 kategori U-10 yang digelar pada 18–20 April 2025 di The Arena, Singapura.
Turnamen tahunan bergengsi ini diikuti oleh lebih dari 450 tim dari berbagai negara, termasuk sejumlah akademi dari klub-klub top Asia dan Eropa.
MilkLife Shakers tampil memukau sejak pertandingan pertama dengan menampilkan permainan cepat, rapih, dan penuh determinasi. Mereka menyingkirkan lawan-lawan tangguh seperti Kawasaki Frontale Junior dari Jepang, Kuala Lumpur Football Academy dari Malaysia, hingga Persib Bandung Junior dalam pertandingan yang berlangsung intens dan penuh tekanan.
Permainan solid dan kerja sama tim yang terbangun selama masa persiapan membuahkan hasil impresif. Dukungan nutrisi dan hidrasi dari MilkLife dan HydroPlus juga menjadi penunjang utama kebugaran dan performa anak-anak selama menjalani jadwal pertandingan yang padat.
Pada babak perempat final, HydroPlus dan MilkLife Shakers menghadapi wakil kuat dari Thailand, BG Pathum United Academy. Meski tertinggal lebih dahulu, semangat pantang menyerah membawa tim Indonesia membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui dua gol cepat dari skema serangan balik yang efektif.
Lolos ke semifinal, mereka harus menghadapi Sydney FC Juniors dari Australia yang dikenal dengan disiplin bertahan tinggi. Pertandingan berlangsung imbang 1-1 di waktu normal dan berlanjut ke adu penalti. Penjaga gawang andalan Alvaro Ghiffary menjadi bintang dengan menggagalkan dua tendangan lawan dan membawa tim menuju partai puncak.
Di laga final, mereka berhadapan dengan Tottenham Hotspur Elite Juniors dari Inggris, tim unggulan yang datang sebagai bagian dari akademi resmi klub Premier League. Meski menghadapi tekanan bertubi-tubi, para pemain Indonesia memperlihatkan daya juang luar biasa.
Sayangnya, dua gol bersarang di babak kedua mengubur asa mereka untuk meraih gelar juara. Meski kalah, keberhasilan tim meraih gelar Runner-Up tetap mendapat sambutan hangat dari para suporter dan penggemar sepak bola tanah air. Hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan usia dini di Indonesia mulai menunjukkan arah yang menjanjikan.
CEO MilkLife Indonesia, Rizky Ramadhan, menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim dan seluruh pihak yang terlibat. Ia menyebut bahwa keberhasilan ini bukan sekadar prestasi turnamen, melainkan langkah nyata dalam upaya membangun masa depan sepak bola Indonesia.
Perwakilan dari HydroPlus, Hendri Sumarno, menambahkan bahwa keikutsertaan di turnamen internasional ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mampu bersaing dan memberikan perlawanan kepada akademi-akademi sepak bola kelas dunia. Ia menegaskan bahwa HydroPlus dan MilkLife akan terus mendukung pembinaan usia muda sebagai investasi jangka panjang untuk olahraga nasional.
Dukungan juga mengalir dari federasi. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebut bahwa penampilan para pemain HydroPlus dan MilkLife Shakers di JSSL 2025 mencerminkan hasil positif dari pola pelatihan yang terstruktur dan fokus pada pembinaan karakter sejak usia dini.
Ia berharap para pemain tetap rendah hati, terus berlatih, dan menjadi generasi masa depan Timnas Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.
Tak kalah penting, kontribusi dari para pelatih dan manajemen tim menjadi kunci keberhasilan perjalanan tim ini di Singapura. Coach Aldi Fernando yang menjabat pelatih kepala, dibantu Coach Reza Wibowo sebagai asisten pelatih, merancang strategi dan pola bermain yang dinamis dan efektif.
Di sisi manajerial, Ibu Nadya Rahmah yang bertindak sebagai manajer tim turut memastikan logistik dan kebutuhan anak-anak selama di luar negeri berjalan tanpa hambatan. Sinergi dari seluruh elemen inilah yang menjadi pondasi kuat di balik keberhasilan tim muda ini.
Pencapaian sebagai Runner-Up di turnamen JSSL Singapore 2025 menjadi inspirasi bagi banyak akademi sepak bola usia dini di tanah air. Banyak pihak berharap prestasi ini menjadi pemicu semangat bagi anak-anak lain untuk berani bermimpi dan berusaha lebih keras. Orang tua, pelatih, serta stakeholder pembinaan sepak bola usia muda dinilai perlu bersinergi untuk menumbuhkan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Euforia kemenangan tak hanya dirasakan oleh para pemain, tetapi juga oleh orang tua dan pendamping yang menyaksikan langsung perjuangan tim di Singapura.
Momen saat seluruh pemain menerima medali perak di podium, sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, menjadi salah satu bagian paling menyentuh dalam turnamen tersebut. Tangis haru mewarnai suasana, menunjukkan bahwa perjuangan anak-anak ini bukan hanya soal skor, tapi juga tentang rasa bangga mewakili negeri.
Usai turnamen ini, tim HydroPlus dan MilkLife Shakers direncanakan akan mengikuti agenda lanjutan seperti turnamen di Malaysia dan Thailand, serta berbagai kegiatan uji coba internasional lainnya. Pihak penyelenggara juga menyebut bahwa tim ini berpeluang mendapat undangan khusus untuk JSSL World Invitational 2026 mendatang berkat performa luar biasa tahun ini.
Inilah nama-nama pemain yang memperkuat tim HydroPlus dan MilkLife Shakers di ajang JSSL Singapore 2025 U-10 antara lain: Alvaro Ghiffary (kiper utama), Mahen Atthar (kiper cadangan), Rizqan Maulana, Zayyan Khairy, Raka Devara, Fayez Al Ghany, Kaysan Nayyara, Aqil Hafidz, Adlan Riyadi, Davin Raziq, Daffa Taufiq, dan Reinaldo Rahmaditya. (YM/YM)