Kudus, isknews.com – UPTD Puskesmas Jati kembali melaksanakan inspeksi sanitasi dan pemeriksaan makanan di lingkungan sekolah sebagai langkah preventif untuk menjaga keamanan jajanan siswa. Kali ini, kegiatan dilakukan di kantin SMP Al Ma’ruf Kudus pada Selasa, 19 November 2024.
Kepala UPTD Puskesmas Jati, Darini, menjelaskan bahwa inspeksi ini bertujuan memastikan jajanan yang dikonsumsi siswa bebas dari bahan berbahaya seperti borak, formalin, metanil yellow, dan rodamin B. Meski sebagian besar hasil uji laboratorium menunjukkan makanan di kantin tersebut aman, ditemukan satu kasus jajanan pangsit yang positif mengandung rodamin B, pewarna sintetis berbahaya yang dilarang penggunaannya pada makanan.
“Kami langsung memberikan edukasi kepada pengelola kantin agar pangsit tersebut tidak dijual lagi. Jajanan ini diketahui berasal dari pasar, bukan buatan pengelola kantin,” ungkap Darini.
Rodamin B, yang umumnya berbentuk serbuk kristal berwarna hijau atau ungu kemerahan, dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, seperti gangguan fungsi hati hingga kanker, jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Selain pemeriksaan kandungan bahan berbahaya, UPTD Puskesmas Jati juga mengecek tanggal kedaluwarsa makanan di kantin. “Semua jajanan kemasan dinyatakan aman karena pengelola kantin cukup teliti dalam mengecek masa kedaluwarsa,” tambahnya.
Darini menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara rutin, tidak hanya di SMP Al Ma’ruf, tetapi juga di sekolah-sekolah lain dan kepada pedagang kaki lima di sekitar lingkungan sekolah. Tujuannya adalah memastikan jajanan anak tetap aman sekaligus memberikan pemahaman kepada pedagang tentang pentingnya menjual makanan yang sehat dan bebas dari bahan berbahaya.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mendeteksi makanan yang berbahaya, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada para pedagang dan pengelola kantin agar lebih selektif dalam memilih jajanan yang dijual,” ujarnya.
Melalui inspeksi ini, UPTD Puskesmas Jati berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan anak-anak tanpa risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman. (AS/YM)