Kudus, isknews.com – Sejumlah ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati, Kudus Jawa Tengah berlatih keterampilan membatik ecoprint di balai desa setempat, Sabtu (26/2/2022) siang.
Peserta pelatihan yang sebagian besar ibu rumah tangga itu terlihat antusias mengikuti pelatihan yang baru pertama kali digelar tersebut.
Dalam pelatihan itu, warga diajari teknik membuat pola dan memberi warna pada sebuah kain menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan. Di antaranya bunga, daun, batang, dan akar.
Instruktur pelatihan ecoprint yang juga asli Desa Getaspejaten, Rani menjelaskan bahwa ecoprint merupakan sebuah teknik membuat pola dan memberi warna pada sebuah kain, menggunakan bahan alami. Seperti bunga, daun batang sampai akar dan bagian tumbuhan lainnya.
Rani mengatakan, Adapun materi pelatihan ecoprint hari ini adalah kelas mahir. dimana daun bunganya berwarna lebih jelas.
“Kita latih yang kelas mahir, yang mana daunnya ketika di kain terlihat lebih jelas,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, selain kelas mahir, ada kelas basic dan lanjutan, yakni pewarnaan daunnya tidak lebih jelas atau warna lembut.
Dengan adanya pelatihan itu, Rani berharap ibu-ibu dapat berkreasi melalui ecoprint. Selain itu juga bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam membuat pola dan pewarna pada kain dengan menggunakan bahan alami. Sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini ibu-ibu terampil dan dapat meningkatkan pendapatan dari usaha ecoprint.
“Harga ecoprint cukup lumayan mahal, jadi setelah ibu-ibu bisa atau terampil membuat ecoprint dapat dijual dan menambah pendapatan. Saya ingin ibu-ibu di sini beda dan lebih maju,” harapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Nurbaidah mengaku senang dan antusias dengan pelatihan ecoprint. Sebab sebelumnya belum pernah diadakan.
“Pelatihan ini baru pertama kali. Teknik ini juga mudah diterapkan di rumah. Selain itu juga hemat, efisien dan ramah lingkungan,” ucapnya.
Sementara Kepala Desa Getas Pejaten, Kusnadi, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut. “Saya sangat apresiais pelatihan ini,” katanya kepada isknews.com
Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan program pemberdayaan. Setelah mendapat pelatihan, peserta diharapkan memiliki keterampilan membuat ecoprint dan bisa mendapat pendapatan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
“Semoga, setelah ibu-ibu bisa atau terampil membuat ecoprint dapat dijual dan menambah pendapatan ekonomi keluarga,” harapnya. (AS/YM)