Kudus, isknews.com – Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme harus terus didengungkan kepada generasi milenial. Hal tersebut agar rasa nasionalisme dan patriotisme tidak hilang akibat tergerus oleh globasisasi dan perkembangan teknologi.
Hal itu dikatakan Iswahyudi selaku kepala seksi pembinaan kelembagaan kepemudaan Disdikpora kudus (24/6/2021).
Untuk itu,lanjutnya, menjadi sangat penting adanya keteladan dari semua pihak kepada generasi milenial ini tentang nasionalisme. Memberikan ruang dan dialog dengan tema bela negara juga mesti dilakukan. Ia sendiri berusaha membumikan materi bela negara di mata kuliah kewarganegaraan di kampus kampus,
“Kebetulan ada beberapa kampus yang saya sendiri mengajar di situ sehingga tidak semata program tentatif tetapi sudah menyatu sewaktu saya mengaja, di Unissula Semarang saya mengampu mata kuliah kewarganegaraan sejak 2012 dan di Universitas Terbuka (UT) Pokjar Jepara antara tahun 2013-2016, serta Dua tahun terakhir saya memegang mata kuliah kewarganegaraan di fakultas psikologi universitas Muria Kudus,” bebernya.
Makna terdalam saat ini ketika mewujudkan nasionalisme dan patriotisme adalah bela Negara, contoh nyatanya keberpihakan ekonomi dengan mencintai produk produk Indonesia
“Saya yakin dan percaya pintu masuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi milenial adalah bela Negara,” ungkapnya.
Satu hal lagi yang patut kita perhatikan adalah generasi milinial butuh keterlibatan langsung untuk menyentuh rasa nasionalisme dan patriotisme mereka.
“Generasi muda memang butuh banyak keterlibatan langsung di lapangan dari pada terus menerus hanya kerangka konseptual di atas kertas. Momentum merdeka belajar yang dicanangkan kementerian pendidikan dan kebudayaan sangat berkorelasi dengan upaya ini,” ujarnya.
Ingatkan Generasi Muda Kritis dan Tidak Cerna Informasi Sepenggal Karena Timbulkan Hoax
Iswahyudi juga mengutarakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sedikit berpengaruh terhadap generasi milenial. Generasi milenial saat ini cenderung menginginkan segala sesuatu serba cepat dan instan
“Nah di sini tugas kita generasi x memberikan contoh-contoh konkret mengimplementasikan nilai-nilai sejarah buku, sejarah masa yang bertemakan nasionalis dan patriotisme masuk ke dunia mereka,” terangnya.
Di dalam kemudahan informasi saat ini, dia pun mengingatkan kepada generasi muda, agar tidak mencerna informasi hanya sebatas permukaannya saja. Dia pun berharap generasi milenial perlu pemikiran kritis dan menangkap segala bentuk informasi.
“Ini akan menjadi berbahaya ketika generasi milenial ini mendapat informasi hanya sepenggal saja. Karena hal tersebut berpotensi menjadi hoaks,” tukasnya. (AJ/YM)