Kudus, isknews.com – Mengakhiri even Semarak Ramadhan (Semar) SPEMUKU 1443 H, kegiatan keruhanian islam dan bakti sosial yang rutin digelar oleh guru dan siswa SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
Acara ditutup dengan menggelar kegiatan pembagian zakat fitrah kepada 146 wali murid dan sejumlah pengurus ranting Muhammadiyah Kudus di aula sekolah setempat, Rabu (27/04/2022).
Kegiatan ini menjadi agenda penutupan dari serangkaian acara Semar 1443 Hijriyah, selain pembagian zakat sebelumnya juga diisi dengan program rutinan ramadan yakni TOR (Takjil On the Road), Ragi (Ramadhan Berbagi), Kalam Pena (Kajian Islam Penuh Makna), Menara (Member Tadarus Ramadhan), dan Ramadhan Camp.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kudus, Ali Zamroni, menuturkan, penentuan wali murid yang diundang untuk mendapatkan zakat ditentukan dari data base kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh siswa.
“Sebenarnya ada lebih dari 146 siswa, tapi karena ada yang merasa sudah mampu jadi mereka mengusulkan untuk tidak menerima saja,” ujarnya.
Ada sekitar 415 paket zakat fitrah dan 150 amplop zakat mal yang disediakan oleh sekolah setempat. Sisa dari zakat yang telah diberikan kepada wali murid rencananya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang berhak menerima.
“Kemudian ada pembagian paket sembako yang kita bagikan untuk 8 ranting. Berupa beras, gula, teh, dan minyak goreng,” ujarnya.
Ali menyebut, berdasarkan surat edaran pimpinan daerah Muhammadiyah, zakat tidak boleh di kelola perorang ataupun kepanitian. Oleh sebab itu, zakat harus dikelola oleh lembaga yg resmi.
“Jadi sebagian dana yang terkumpul, diserahkan ke Lazizmu dan total perolehan ia laporkan ke Lazizmu. Alhamdulillah kegiatan Semar tahun ini dana yang terkumpul sebanyak Rp.53.395.000 dan kami bagi bagi ke progam TOR, Ragi, dan Semar,” ujarnya.
Pihaknya juga menuturkan, untuk kegiatan TOR tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun lalu dilakukan bagi-bagi takjil di pinggir jalan. Tahun ini dilakukan pembagian takjil di SD/MI Muhammadiyah yang ada di Kudus yang kebetulan sedang meggelar pesantren kilat ramadan.
“Karena kita pertimbangannya kalau dibagikan ke jalan takut tidak tepat sasaran, kalau disalurkan ke SD/MI sekalian dengan acara santunan anak yatim dan kegiatan lainnya,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan SeMar ini pun, Ali berharap para siswa bisa belajar tentang saling membantu dan empati kepada saudara, tetangga yang sedang membutuhkan.
“Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi contoh baik untuk anak-anak, agar mereka bisa saling peduli dan punya rasa empati ke sesama saudara,” bebernya. (YM/YM)