Kudus, isknews.com – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) pada 23 Juni 2025 menggelar Seminar Nasional Kewirausahaan Kreatif Mahasiswa dengan menggandeng tokoh daerah dan nasional untuk mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneur di kalangan generasi muda.
Acara ini diikuti mahasiswa pilihan dari 19 program studi dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus, serta Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Golkar, Andhika Satya W. Pangarso.
Plt. Kepala Disnakerperinkop UKM Kudus, Catur Widiyatno, menyampaikan bahwa di era digital, mahasiswa memiliki peluang besar menjadi pelaku usaha yang kreatif dan mandiri.
“Sayangnya, banyak mahasiswa masih terpaku pada pola pikir lama. Padahal, mereka bisa menjadi pencipta lapangan kerja dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas,” ujarnya.
Menurut Catur, wirausaha kreatif melatih kemampuan berpikir kritis, keberanian berinovasi, dan daya adaptasi terhadap perubahan zaman.
“Oleh karena itu, dukungan ekosistem digital dari kampus dan pemerintah daerah sangat penting, agar mahasiswa tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga solutif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Golkar, Andhika Satya W. Pangarso, menekankan bahwa sektor UMKM dan ekonomi kreatif merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang sangat relevan bagi generasi muda.
“UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap sekitar 95% tenaga kerja. Generasi muda harus sadar, mereka punya peran besar dalam menggerakkan sektor ini,” tegasnya.
Ia menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku usaha muda, seperti keterbatasan akses modal, minimnya legalitas, dan kurangnya literasi digital.
Untuk itu, Andhika mendorong agar kampus, pemerintah, dan sektor swasta memperkuat sinergi dalam membangun ekosistem wirausaha yang ramah bagi mahasiswa dan pemula.
Acara ini menjadi bagian dari komitmen UMKU untuk mencetak lulusan yang tidak hanya akademis, tetapi juga memiliki semangat dan keterampilan berwirausaha.
Rektor UMKU, dr. Edy Susanto, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini akan terus berlanjut dan disinergikan dengan program-program penguatan kewirausahaan yang telah dimiliki kampus.
“Harapannya, jiwa entrepreneur mahasiswa UMKU tidak hanya di permukaan, tapi benar-benar matang dan menyeluruh. Mereka harus tahu bagaimana menjadi pengusaha sejati, mulai dari nol, memahami tantangan modal, koneksi, hingga membangun sistem,” tutup dr. Edy. (AS/YM)
