Viral! Video Polisi Tampar Wanita Hingga Pingsan di Blora, Ternyata Ini Alasannya

oleh -1,087 kali dibaca
Blora
Istimewa

Blora, ISKNEWS.COM – Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video berdurasi 1 menit 32 detik di media sosial, yang menampilkan aksi kekerasan oleh oknum polisi kepada seorang wanita hingga pingsan. Tak pelak kejadian itu membuat berang netizen yang menonton video tersebut.

Bahkan kecaman datang dari berbagai pihak yang menyayangkan aksi kurang terpuji dari penegak hukum itu. Belakangan diketahui video tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, dalam acara dangdut dan berlangsung di atas panggung dekat tempat istirahat para penyanyi.

Wanita itu mengenakan baju tidur merah muda dengan beberapa perhiasan menempel pada tubuhnya. Tampak pula sang wanita mengenakan kaos kaki putih. Di sampingnya juga ada anak kecil (balita) yang diketahui merupakan anak wanita tersebut.

Pada video tersebut wanita itu sedang berbincang dengan penyanyi dangdut sembari minum air mineral. Tak berselang lama datang oknum polisi tampak menegur sang wanita kemudian terjadilah aksi kekerasan dengan cara menggampar pipi wanita.

Usai digampar wanita itu tampak duduk namun beberapa detik kemudian pingsan disamping anaknya yang masih balita. Hal itu membuat orang yang ada di sekitar menjadi panik. Bahkan ada yang menegur oknum polisi agar tidak berlaku kasar seperti itu.

“Ampun ngoten tah pak, pak pak tulungi pak,” celetuk salah seorang yang ada di dekatnya.

Setelah ditelusuri oknum polisi dalam video tersebut adalah anggota Polsek Bogorejo yang sedang bertugas mengamankan acara hiburan dangdut. Diketahui polisi itu bernama Bripka Riyanto yang belakangan juga diketahui merupakan paman dari wanita.

“Benar dalam video itu saya. Saya meminta maaf atas tindakan yang saya lakukan,” katanya, Rabu (02-05-2018). Dia menjelaskan, wanita itu bernama Sulastri yang mengalami keterbelakangan mental. Dia merasa malu saat melihat keponakannya naik di atas panggung mengenakan baju tidur.

“Saya bermaksud meminta Sulastri turun dari panggung. Tapi tetap tidak mau,” tuturnya dihadapan awak media. Karena emosi akhirnya terpaksa dipukul. Dikatakannya, keponakannya tersebut tidak pingsan melainkan hanya pura-pura pingsan. Sebab saat itu, lanjtunya, Sulastri dalam keadaan mabuk.

Dia juga mengungkapkan, setelah Sulastri terjatuh, anak Sulastri yang masih balita kemudian digendong Riyanto. “Saya hanya memukul sekali saja,” bebernya.

Kapolres Blora AKBP Saptono menjelaskan, Bripka Riyanto adalah adik ke delapan dari Rukiyah yang merupakan ibu kandung Sulastri. Rukiyah menyerahkan Sulastri kepadanya agar dibina dan diawasi karena mengalami keterbelakangan mental. Sebelumnya Sulastri pernah bersuami dan memiliki dua anak.

Ditambahkan, saat peristiwa terjadi Bripka Riyanto sedang bertugas mengamankan hiburan dangdut di Bogorejo, Kabupaten Blora. Ketika melihat keponakannya dalam keadaan mabuk dan berjoget di atas panggung, spontan Riyanto merasa malu. “Karena beban moril akhirnya lepas kontrol dan terjadilah insiden penamparan,” tandasnya.

Terkait hal itu Bripka Riyanto akan mendapat sanksi disiplin. Meskipun dilakukan kepada keluarganya sendiri tapi hal itu jelas tidak boleh terjadi. Sementara untuk Sulastri, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak tekait untuk memberikan pengobatan. Menurut informasi yang diperoleh Sulastri memamg mengalami gangguan jiwa dan sering keliling kampung. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :