Warga Desa Mlati Lor Kudus Digemparkan Kasus KDRT Berujung Maut

oleh -10,378 kali dibaca
Foto: Rumah Tempat kejadian Perkara. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM

Kudus, isknews.com – Warga Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, digemparkan oleh aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung maut. Seorang pria berinisial S (68) diduga tega menganiaya istrinya hingga meninggal dunia di kediaman mereka pada Senin pagi (26/8/2024).

Insiden tersebut berawal dari pertengkaran antara S dan istrinya saat sang istri sedang mencuci pakaian di kamar mandi. Cekcok itu berujung pada tindakan kekerasan, di mana S diduga memukul bagian belakang kepala istrinya dengan benda keras hingga korban mengalami pendarahan hebat dan meninggal di tempat.

Ketua RT 4 RW 1 Desa Mlati Lor, Ratno, yang mendapati laporan dari warga setempat, mengaku terkejut dengan peristiwa ini. Ia mengenal S sebagai sosok yang sehari-harinya bersikap baik dan tidak pernah terlibat dalam masalah kekerasan rumah tangga.

“Pak S biasanya dikenal baik. Bahkan, pagi tadi masih sempat ikut salat berjamaah di musala. Tidak ada tanda-tanda ada masalah serius di keluarganya,” ujar Ratno saat ditemui di lokasi kejadian.

Ratno juga mengungkapkan bahwa S sendiri yang datang melaporkan kejadian tersebut kepadanya setelah insiden itu terjadi. “Setelah memukul istrinya, Pak S datang ke rumah saya dan mengaku bahwa ia telah melakukan kekerasan. Saya segera menuju lokasi untuk memastikan dan melaporkan kejadian ini ke desa serta pihak kepolisian,” tambahnya.

Menurut keterangan anak dan tetangga korban, ketika pintu rumah dibuka, korban sudah ditemukan tergeletak di kamar mandi dengan kondisi bersimbah darah.

Kapolsek Kota Kudus, Iptu Subkhan, membenarkan adanya tindak KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ia menyatakan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 07.00 WIB dan mengamankan barang bukti berupa kayu sepanjang 50 sentimeter yang diduga digunakan sebagai alat untuk memukul korban.

“Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dan menunggu hasil autopsi dari RSUD Loekmono Hadi Kudus untuk memastikan penyebab kematian korban,” kata Iptu Subkhan.

Sementara itu, suasana di sekitar rumah duka tampak dipenuhi keluarga dan tetangga yang berkumpul menunggu perkembangan lebih lanjut. Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian, sementara proses forensik terhadap jenazah korban masih berlangsung.

Rencananya, Polres Kudus akan memberikan keterangan resmi terkait kasus ini pada Selasa (27/8) mendatang untuk mengungkap lebih jelas kronologi kejadian dan tindakan lanjutan yang akan diambil terhadap tersangka. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :