Waspada Penyebaran HMPV, DKK Kudus Siapkan Langkah Antisipasi

oleh -1,098 kali dibaca
Foto: ilustrasi HMPV

Kudus, isknews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap virus HMPV (Human Metapneumovirus) yang tengah berkembang di beberapa negara, meskipun hingga kini virus ini belum ditemukan di Indonesia.

Kepala DKK Kudus, dr. Andiri Aridewi, mengatakan bahwa meskipun HMPV belum masuk ke Indonesia, langkah antisipasi terus dipersiapkan guna mencegah potensi penyebaran virus ini.

Salah satu langkah yang sudah diambil adalah dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai virus HMPV serta meningkatkan koordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kabupaten Kudus.

“Meski belum ada kasus HMPV di Indonesia, kami tetap mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti yang sudah dilakukan pada masa pandemi Covid-19. Ini termasuk menjaga gizi seimbang, rutin berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta selalu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala penyakit,” ujar dr. Andiri Aridewi pada Senin (6/1/2025).

Selain itu, dr. Andiri juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker saat ada gejala infeksi saluran pernapasan atau flu, serta menghindari kerumunan untuk meminimalisir risiko penularan.

Sementara itu, DKK Kudus masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait langkah taktis yang perlu diambil. Namun, koordinasi dengan jejaring fasilitas kesehatan di Kudus telah dilakukan agar seluruh pihak dapat siap menghadapi potensi penyebaran HMPV.

“Kami menunggu arahan resmi dari Kemenkes mengenai langkah-langkah teknis yang perlu kami lakukan. Untuk sementara, kami sudah berkoordinasi dengan semua fasilitas kesehatan di Kudus, dan berharap semuanya tetap dalam keadaan aman,” tambah dr. Andiri.

HMPV diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dan perlu diwaspadai karena penularannya bisa terjadi di area yang ramai dan tertutup. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang tepat. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :