Kudus, isknews.com – Peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia atau World Clean Up Day (WCD) diperingati pada tiap tanggal 16 September. Pada peringatan ini menyatukan jutaan sukarelawan di dunia turut serta dalam upaya untuk mengatasi krisis sampah global.
Terkait peringatan tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus dibawah koordinasi Majelis Lingkungan Hidup PDM mengerahkan ratusan kader mudanya melaksanakan bersih-bersih di aliran Kali Gelis tepatnya dibawah jembatan Tambaklulang, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus.
Dipimpin langsung oleh Ketua PDM Kudus, Noor Muslikhan, Ketua Komisi C DPRD Kudus Rochim Sutopo, Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil, Camat Jati Fiza Akbar, para unsur pimpinan PDM serta diikuti sejumlah ratusan mahasiswa UMKU siswa-siswa Sekolah Muhammadiyah Kudus bergerak bersama membersihkan eceng-eceng gondok yang menghambat laju aliran arus sungai utama di Kudus, Sabtu (16/09/2023).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, Noor Muslikhan mengatakan, pada kegiatan peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia seperti yang ditetapkan oleh organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PD Muhammadiyah Kudus, mengusung tema ‘Resik Agawe Becik, Reget Agawe Mumet’, kegiatan ini bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan lainnya. Pun kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian warga Muhammadiyah Kudus terhadap keberhasilan lingkungan.
“Sebagai organisasi masyarakat, kami peduli dengan lingkungan. Kami mengajak semuanya, mengedukasi diri dengan melaksanakan aksi nyata bersih-bersih seperti yang terlihat di Sungai Gelis pintu air Tambak Lulang pagi ini,” kata Muslikhan di sela kegiatan.
Menyasar Sungai Gelis, pihaknya menjelaskan bahwa sungai tersebut terlihat sangat kotor dengan banyaknya tumbuhan yang tumbuh. Terlebih sungai ini juga menjadi fasilitas publik dan mengalir di sejumlah desa, sehingga memang perlu untuk dibersihkan.
“Dulu sungai ini bersih, tapi sekarang sangat kotor. Jadi bersih-bersih Sungai Gelis menjadi prioritas kami untuk kegiatan bersih-bersih lingkungan kali ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Rochim Sutopo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warga Muhammadiyah Kudus hari ini. Pihaknya pun berharap, kegiatan yang dilakukan tidak hanya seremonial semata, tapi kebersihan sungai harus selalu dijaga.
“Saya berharap kegiatan ini tidak jadi seremonial saja, kami akan memantau dan membantu penganggaran untuk normalisasi sungai ini,” kata Rochim.
Setidaknya untuk normalisasi aliran Sungai Gelis hingga Sungai Wulan, butuh anggaran sekitar 25 miliar rupiah untuk normalisasi sepanjang sekitar 8 kilometer.
“Kami akan bantu dengan meminta bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk normalisasi,” ujarnya.
Untuk itu, Rochim juga berharap bantuan dari semua pihak untuk menjaga kebersihan aliran sungai yang mengalir di Kabupaten Kudus, khususnya di sepanjang aliran Sungai Gelis. Termasuk pemanfaatan enceng gondok untuk kerajinan, diharapkan mampu mengurangi sampah tanaman yang memenuhi sungai.
Hingga kegiatan berakhir, relawan berhasil mengangkat dua truk eceng gondok dari bawah Jembatan Tambaklulang, Jati, Kudus. (YM/YM)