KUDUS, – Penggunaan bahan herbal alami dan tradisional untuk mengatasi penyakit diyakini bisa memberikan dampak kesembuhan secara menyeluruh dan lebih optimal. Hal ini dikarekan penggunaan bahan-bahan herbal alami akan lebih mendorong dan mengoptimalkan tubuh untuk melakukan penguatan diri dalam menghadapi penyakit. Sistem imunitas yang menjadi tujuan utama dalam sistem pengobatan secara alami dengan bahan herbal alami.
Pelestari jampi godog asal Kudus, Atut Dihartomo, ini sudah banyak menyembuhkan banyak orang sejak tahun 2007 (khusus kalangan keluarga sendiri) dan semenjak tahun 2008 sampai sekarang, atas dorongan dari keluarga terutama ibu,ia membuka Kedai Jampi Zarisma yang buka di Jalan Bhakti, Burikan, Kudus.
Kedai yang buka dari jam 16.00 WIB hingga 22.00 WIB ini di buka untuk kalangan umum, orang datang selain membeli jampi Godog nya, juga ingin berkonsultasi seputar masalah kesehatan yang di alami.
Pria kelahiran 26 Desember 1951 ini akrab disapa Pak Atut. kecintaannya dalam melestarikan budaya yang satu ini pernah mendapatkan penghargaan dari Keraton Surakarta sebagai pelestari kebudayaan Jawa.
Melalui racikan ramuan herbal yang diwariskan turun temurun dari keluarga. Dan berkat pengalaman juga keahliannya itu mampu menyembuhkan banyak penyakit dari yang biasa hingga penyakit yang terbilang ganas.
Pria berusia 64 tahun ini mengembangkan ramuan warisan nenek moyang dari bahan-bahan tanaman yang telah disediakan oleh alam karunia Ilahi.
Selain berbekal ilmu yang mumpuni, Pak Atut tetap ikhlas mengabdikan dirinya pada masyarakat dengan jampi tradisionalnya di tengah gempuran perusahaan-perusahaan jamu yang ada.
Bahkan Ia tetap melangkah dalam meramu dan menjajakan jampinya tak pernah pasang tarif mahal pada mereka yang datang. Baginya mampu membantu kesembuhan sesama dengan jampinya merupakan kepuasan tersendiri baginya.
Ia menyebut, tanaman obat yang telah dikeringkan dan diracik sedemikian rupa bisa menjadi jampi yang ces pleng dalam menyembuhkan segala penyakit. Tak hanya penyakit ringan, dengan kepekaan yang dimilikinya akan penyakit dan khasiat tanaman yang diketahuinya mampu menyembuhkan penyakit-penyakit akut tanpa harus dioperasi cukup disembuhkan dengan meminum jampi buatannya.
Atut menuturkan, dalam menekuni keahliannya (Herbalis) telah banyak belajar dari banyak pakar herbal. Selain itu Atut yang juga memiliki basic dari sang bunda dalam mengenal jenis tanaman obat, juga rajin mengikuti seminar-seminar yang berkaitan tentang hal tersebut.
“Saya terinspirasi ibu saya yang selalu menjaga anak-anaknya tetap sehat dengan jampi tradisional kala itu saya masih kecil.
Di jampi Zarisma tersedia minuman segar sehat terdiri dari wedang jampi (jahe), kunir asem, sari laos, teladewa (temu lawak dan alang-alang), dan susu kedele. Sedangkan jampi reguler yang dijajakan setiap harinya ada enam jenis.
Yakni, pegal linu, asam urat, kolesterol, diabetes, sehat perempuan maupun laki-laki, susut perut, serta penyumbat atau penurun darah tinggi. Selain jampi yang disediakan secara reguler atau dijual harian itu, juga dapat dipesan jampi untuk keluhan penyakit tertentu seperti lever, kencing batu, keputihan, stroke, penyumbatan pembuluh darah, ambeien, hingga flek pada jantung.
Lebih lanjut, Atut menyebut apa yang dijajakannya tersebut dengan istilah jampi dan bukan jamu. Menurutnya, jampi memiliki ruh yang suci dan orang menghargainya daripada jamu yang terkadang dikonotasikan negatif dan kurang berkesan.
Berbagai ramuan herbal yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit tersebut harganya cukup terjangkau. Bahkan diakuinya tidak memiliki efek samping karena komposisinya selain tidak mengandung bahan kimia sama sekali juga kadar negatif dari tanaman obat sudah dinetralkan dengan kadar tanaman obat lainnya.
Sementara itu, untuk pengobatan suatu penyakit, Atut tidak lantas meminta pelanggan untuk meminum jampi racikannya. Namun terlebih dahulu Ia mensinkronkan dengan hasil penyembuhan medis pasien, jika ada semisal hasil laboratorium, Rontgen dll.
Anak ke 12 dari 13 bersaudara ini juga sudah tergabung dalam Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (Aspetri) Kudus. Maka tak heran banyak yang mengakui kualitas jampi tersebut.
Terbukti, pemesan jampinya bahkan ada dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa barat, dan Jawa Tengah sendiri. Adapun bahan yang Ia gunakan merupakan bahan lokal yang ada di kawasan Muria dan dibelinya dari Daerah istimewa Yogyakarta.
Meski sudah berpengalaman melalui Aspetri di kotanya beliau terus menimba ilmu dari banyak ahli herbal. Baik tingkat regional maupun nasional. Seperti beberapa hari yang lalu Ia bersama anggota Aspetri mempelajari khasiat daun kelor yang memiliki banyak khasiat.
Tidak lupa beliau juga mengingatkan jika pada tanggal 15 November nanti akan mengadakan pembekalan untuk pembinaan dan peningkatan pengetahuan, serta ketrampilan SDM bagi para pengobat tradisional ramuan Indonesia dan masyarakat pecinta herbal di Kudus,” jelasnya.
Adanya Asosiasi pengobat tradisional ramuan Indonesia (Aspetri) menjadikan para pengobat tradisional memiliki payung hukum. Selain itu agar bisa memenuhi kode etik pengobat herbal. harapannya mereka punya hak uji kompetensi melalui LSK yang disahkan kementerian pendidikan.
Terakhir, menjaga kesehatan sangat di anjurkan bagi Sedulur ISK, orang rela membayar berapa pun demi kesehatan nya membaik, karena Sehat mahal harga nya, mari menjaga kesehatan kita.
Semoga bermanfaat