Pasar Panggungrejo Sepi, Mahasiswa Adakan Festival Semarak Meramaikan Pasar

oleh -1,705 kali dibaca

Surakarta, isknews.com – Di belakang UNS tepatnya di Jalan Surya Utama ada sebuah pasar yang cukup besar. Pasar Panggungrejo merupakan pasar yang diresmikan pada 29 Desember 2009. Pasar ini dulunya dibangun untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di belakang Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) dan depan PDAM Surakarta.

 

Pasar Panggungrejo yang memiliki 210 ruko ini pada awalnya ramai, PKL pun pada awalnya berebut untuk memiliki ruko di pasar ini karena ruko yang diberikan pemerintah ini tanpa menarik biaya sepeserpun (GRATIS). Bangunan pasar dengan desain arsitektur menarik pun membuat pasar ini awalnya ramai penjual dan pembeli.

 

Sekarang kondisi pasar berbalik, Pasar Panggungrejo yang sepi, seakan menjadi pasar mati,  sedikit penjual maupun pembeli pada siang hari, pasar ini hanya ramai saat malam karena banyak pedagang yang menjajakan makanan seperti nasi goreng, angkringan, warung kopi, martabak, ayam geprek dan kue pancong. Sepinya pasar karena beberapa faktor diantaranya kurang nyaman pembeli jika harus masuk pasar yang naik turun tangga, pembeli lebih nyaman pada saat masih berada di pinggir trotoar belakang kampus UNS seperti sebelum PKL direlokasi ke Pasar Panggungrejo ini  karena akses masuk lebih mudah. Sekarang bangunan pasar sepi, dan banyak yang rusak tanpa ada perawatan, dan pengelolaan yang baik.

 

Hal ini begitu memprihatinkan, karena keadaan tersebutlah mahasiswa – mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan acara  SEMAR FESTIVAL” (SEmarak Meramaikan PasAR) di Pasar Panggungrejo.

 

Diadakannya kegiatan ini bertujuan agar pasar ini minimal kembali menarik perhatian  masyarakat sekitar dan mahasiswa UNS terutama, ujar ketua panitia kegiatan Semar Festival Gilang Rizki Pratama, saat diwawancara isknews, Kamis (19/11).

 

Festival ini bertemakan tempo dulu, karena pasar ini merupakan pasar tradisional, maka acara akan dikemas tradisional juga dengan menyediakan makanan tradisional  di stand festival, selain itu ada kegiatan senam bersama, dan hiburan akan turut meramaikan acara ini.

 

“ Harapan dari saya, tidak hanya pemikiran saja dan gerakan sekali saja oleh mahasiswa, namun bisa menjadi aksi kerja yang berdampak baik terhadap pasar dan lingkungan pasar ” ujar Heri Mulyono, Kabid Penagihan DPPKA, Kamis (19/11).

 

Amalia Zulfana

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.