Pengurus Wilayah Forum Silaturrahim Ikatan Alumni Banat NU Dikukuhkan

oleh -1,349 kali dibaca
Dokumemtasi Kominfo Kudus

Kudus, ISKNEWS.COM – Kegiatan pengukuhan pengurus wilayah Forum Silaturrahim Ikatan Alumni Banat Nahdhatul Ulama (FORSIKABANU) masa Khidmat 2019-2021 dilaksanakan Sabtu (6/7/2019) di Pendapa Kabupaten Kudus.

270 pengurus terdiri dari pengurus wilayah di 9 Kecamatan. Selain itu, dalam serangkaian kegiatan tersebut juga dilaksanakan Sarasehan dengan tema Muslimah, Cantik, dan inspiratif yang mendatangkan narasumber yakni Dra. Hj. Hindun Anisah, M.A., Dr. dr. Renni Yuniati, Sp.KK.

Diketahui, Forsikabanu merupakan organisasi yang mewadahi segenap alumni Madrasah NU Banat Kudus yang bersifat kekeluargaan dan kehidmahan.

Sesuai dengan AD-ART yang ada, bahwa masa kepengurusan FORSIKABANU di tingkat wilayah adalah dua tahun. Selanjutnya akan dilaksanakan rhesuffle atau regenarasi kepengurusan untuk mengefektifkan dalam menjalankan roda organisasi.

Organisasi yang beranggotakan para alumni Banat Kudus tersebut lahir pada tahun 2008 dan diresmikan setahun setelahnya. Forsikabanu Kudus telah mengarungi 9 masa kepemimpinan dan pada masa kepemimpinan ke-10.

Dokumentasi Banat NU Kudus

Ketua Forsikabanu Pusat Hj. Siti Nafisatun berujar bahwa Forsikabanu mendapatkan perhatian lebih dari bupati Kudus. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mudahnya akses pelaksanaan acara yang berlangsung di pendopo kabupaten Kudus. Perlu diketahui, pengukuhan pengurus Forsikabanu Kudus untuk pertama kalinya berlangsung di jalan Simpang 7 No. 1. “Kami sangat terkesan dengan bapak bupati, perhatiannya terhadap salah satu bagian dari Nahdlatul Ulama’ yakni Forsikabanu sangat besar. Sangat jarang kami mendapat kesempatan seperti ini,” ungkapnya.

Selain itu, Hj. Siti Nafisatun juga memproklamirkan bahwa Forsikabanu Kudus maupun Forsikabanu Pusat siap untuk bersinergi menyukseskan program-program bupati Kudus. Salah satu program bupati yang ingin disasar Forsikabanu adalah pengurangan plastik. Menurutnya, sampah plastik sangat berbahaya dan anggota Forsikabanu yang mayoritas perempuan diyakini mampu membuat dampak besar dimulai dari keluarganya. “Forsikabanu anggotanya mayoritas perempuan sehingga kami yakin bahwa yang paling suka menjaga kebersihan dan kerapian adalah ibu-ibu. Maka, kami siap membantu program yang dicanangkan bapak bupati yakni pengurangan plastik, dimulai dari rumah,” katanya disoraki peserta.

Sementara itu, bupati Kudus H.M. Tamzil mengaku bahwa Forsikabanu merupakan salah satu organisasi strategis yang berada dibawah Nahdlatul Ulama’. Dengan semangat kekompakan dan silaturahmi, bupati yakin Forsikabanu mampu berbuat banyak di lingkungan masyarakat. Termasuk anggota Forsikabanu dapat bersikap luwes di masyarakat utamanya dalam hal pemberdayaan perempuan, kegiatan Posyandu, dan kegiatan penyuluhan kesehatan anak dan ibu yang berlangsung di desa.

“Kami yakin dengan kualitas ibu-ibu yang pernah sekolah di Banat mampu melebur di masyarakat sebagai seorang inspirator. Selain itu, sikap luwes juga dibutuhkan di masyarakat. Jangan lupa juga untuk aktif mengikuti kegiatan di desa seperti Posyandu, PKK, pemberdayaan perempuan, dan lainnya,” terangnya.

Seiring dengan singkatnya waktu kepengurusan yang hanya selama dua tahun, bupati memiliki pandangan lain. Pihaknya optimis walau masa kepengurusan singkat, alumni Banat telah terbiasa mengerjakan sesuatu dengan cepat dan cermat. “Saya yakin meski hanya dua tahun, tidak seperti bupati yang lima tahun, alumni Banat pasti sudah pengalaman mengerjakan sesuatu dengan cepat,” ungkapnya. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :