Achmad Fikri Maju Sebagai Kandidat Ketua SPSI Kudus

oleh -1,094 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Acmad Fikri wakil sekretaris DPC K-SPSI Kabupaten Kudus menyatakan maju sebagai kandidat ketua DPC K-SPSI Kudus pada pemilihan yang akan di selenggarakan dalam Konferensi Cabang DPC K-SPSI Kudus yang akan di selenggarakan hari ini di sekretariat cabang K-SPSI Jalan Sunan Muria Kudus (30/12), dalam pelaksanaannya nanti diperkirakan dirinya akan bersaing dengan ketua lama atau incumbent Wiyono, SH.
Ditemui di rumahnya semalam, Achmad fikri yang juga aktifis perburuhan yang di kenal vokal dan berani ini mengungkapkan “Saya maju atas desakan kawan-kawan dan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar serikat pekerja, apalagi saya sudah hampir 15 tahun berkiprah dalam dunia serikat pekerja, sehngga saya merasa ada sistem yang harus di rubah dalam mengelola sebuah serikat pekerja”. Terangnya.
“SPSI ibarat kapal besar namun masih dikendalikan dengan mekanisme yang masih sangat manual dan konvensional sehingga cenderung jalan di tempat, dan kalau masih menggunakan metoda kepemimpinan dan manajemen yang hanya seperti itu maka bukan tidak mustahil suatu saat akan ditinggalkan para anggotanya.” Tandas Fikri.
Ketika disinggung media ini tentang optimisme bahwa para voter akan memilih dirinya, Fikri menyampaikan, “Ya, saya tidak bisa memprediksi, itu tergantung para pemilih di forum itu nantinya, kalau SPSI Kudus yang sudah besar anggota ingin ada perubahan kesejahteraan bagi pekerja dengan anggotanya atau yang penting bagi perusahaan sudah menetapi kewajibannya bahwa sudah ada serikat pekerja di perusahaa, karena mengurusi serikat pekerja jangan seperti ngurusi anak yatim, yang setiap lebaran atau muharam dikumpukkan untuk diberi santunan tapi pada bulan-bulan di luar itu siapa yang ngurusi keluaarganya? ” tambahnya.
Ketika ditanya sebagai aktifis yang di kenal vokal apakah bisa para pengusaha menerima dirinya, fikri menjelaskan, “Jangan salah justru ketika serikat pekerjanya kuat, kritis dan cerdas itu bisa jadi malah akan meringankan perusahaan utamanya HRD, ketika perusahaan ada masalah dengan hubungan industrial, karena setiap penyelesaian masalah pasti berdampak sistemik, utamanya solusi yang sama atas masalah yang sama tanpa membeda-bedakan personal misalnya akibat tekanan dari pihak ketiga”. Jelas Fikri. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :