Aksi Silat Spektakuler Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman Buka PON Bela Diri Kudus 2025

oleh -29 Dilihat
Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman memukau ribuan penonton dengan aksi silat spektakuler saat membuka PON Bela Diri Kudus 2025 di Djarum Arena Kaliputu, Sabtu (11/10/2025). Gerakan penuh tenaga dan makna filosofis keduanya menjadi simbol semangat bela diri dan budaya Indonesia. Foto: istimewa

Kudus, isknews.com – Dua pesilat kebanggaan Indonesia yang telah mendunia, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman, menjadi sorotan utama pada pembukaan PON Bela Diri Kudus 2025, Sabtu (11/10/2025). Dengan aksi silat spektakuler penuh tenaga dan makna filosofis, keduanya berhasil memukau ribuan penonton yang memadati Djarum Arena Kaliputu, sekaligus menandai dimulainya ajang olahraga bela diri nasional perdana di Indonesia itu.

Penampilan keduanya bukan sekadar hiburan, melainkan simbol penyatuan antara kekuatan, keindahan, dan nilai budaya yang melekat pada seni bela diri Nusantara. Gerakan cepat dan presisi yang diperagakan Yayan dan Cecep menggambarkan semangat sportivitas dan kedisiplinan, dua nilai penting yang menjadi dasar dari seluruh cabang bela diri yang dipertandingkan dalam ajang ini.

PON Bela Diri Kudus 2025 dibuka secara resmi oleh Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, disaksikan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris serta Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta. Upacara pembukaan berlangsung megah dan meriah, memadukan nuansa budaya lokal dengan semangat kebangsaan yang kuat.

Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta dan masyarakat yang hadir. Sebanyak 2.645 atlet dari 38 KONI Provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam ajang ini, memperebutkan medali di sepuluh cabang olahraga bela diri murni: Karate, Tarung Derajat, Ju-Jitsu, Pencak Silat, Taekwondo, Gulat, Judo, Sambo, Wushu, dan Shorinji Kempo.

“Sebagai penyelenggara PON Bela Diri pertama di Indonesia, kami ingin menghadirkan pembukaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi. Penampilan Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman menjadi wujud semangat bela diri Indonesia yang membanggakan,” ujar Ryan di sela acara.

Setelah seremoni pembukaan di Djarum Arena, defile atlet dari masing-masing cabang berjalan menuju Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Di sana, suasana berubah menjadi pesta budaya yang menampilkan Tari Kretek — tarian khas Kudus — dengan ratusan penari perempuan yang menari anggun di bawah langit senja.

Ribuan warga Kudus tumpah ruah di sepanjang jalan dan alun-alun untuk menyaksikan rangkaian acara tersebut. Puncaknya, langit Kota Kretek dihiasi pesta kembang api yang memukau, diiringi pertunjukan musik yang menambah semarak malam pembukaan PON Bela Diri Kudus 2025.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman menegaskan bahwa penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025 memiliki nilai strategis. Selain sebagai ajang pembinaan dan kompetisi bagi cabang bela diri non-Olimpiade, kegiatan ini juga menjadi wadah pelestarian nilai-nilai luhur bangsa melalui olahraga.

“PON Bela Diri Kudus 2025 adalah momentum penting dalam sejarah olahraga nasional. Kami ingin ajang ini tidak hanya melahirkan juara di arena, tetapi juga memperkuat karakter dan semangat persatuan bangsa,” ujar Marciano.

PON Bela Diri Kudus 2025 dijadwalkan berlangsung pada 12–26 Oktober 2025 di kompleks Djarum Arena Kaliputu. Cabor Taekwondo dan Judo menjadi pertandingan pembuka pada Minggu (12/10), disusul Gulat pada Senin (13/10).

Aksi silat Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman di pembukaan menjadi simbol pembuka yang tepat — menegaskan bahwa PON Bela Diri Kudus 2025 bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan perayaan semangat, budaya, dan kebanggaan Indonesia. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :