Kudus, isknews.com – Askab PSSI Kabupaten Kudus, pasca berakhirnya masa bakti manajemen Persiku pada 31 Desember 2019 kemarin mengatakan akan segera mengundang perwakilan suporter, unsur Disdikpora dan KONI terkait rencana pembentukan panitia seleksi (Pansel) manajemen Persiku senior dan junior.
Pembentukan Pansel diancangkan sudah terealisasi pekan depan. Melalui pertemuan diharakan tercapai penyatuan visi pengembangan Persiku ke depan dengan tetap mematuhi aturan main yang berlaku.
Hal ini diungkapkan oleh Syafiq Arrosid, Sekretaris Umum Askab PSSI, saat jumpa pers dihadapan sejumlah awak media, Rabu (22/01/2019). Menurutnya siapapun yang duduk dalam jajaran manajer tidak menjadi persoalan. Syaratnya, yang bersangkutan benar-benar berkomitmen memajukan Persiku senior dan junior.
”Penilaian dilakukan secara objektif, tidak ada unsur like and dislike,” katanya dalam acara yang juga dihadiri oleh Ketua Askab PSSI Sutrisno, Ketua KONI, Antoni Alfin dan Ketua SMM, Iqbal Tawakkal.
Pihaknya menindaklanjuti arahan Pelaksana tugas Bupati Kudus M Hartopo terkait pensegeraan pembentukan manajemen Persiku senior dan junior. Masih mendasarkan arahan Hartopo, materi pemain dan pelatih diharapkan merupakan potensi lokal.
”Mungkin sekitar 70 persen merupakan potensi lokal,” tandasnya.
Saat ditanya apakah stok pemain lokal siap memanfaatkan kebijakan tersebut, baik Sutrisno maupun Syafiq, mengiyakannya. Prestasi tim junior dan level kompetisi di bawahnya beberapa tahun terakhir cukup baik.
”Potensi mereka siap dioptimalkan,” ujarnya.
Persoalan lain yang akan segera dirumuskan yakni terkait target tim baik senior maupun junior. Setelah Pansel yang terdiri atas unsur Askab PSSI Kudus, KONI, suporter dan Disdikpora terbentuk, segera ditentukan target Persiku di kompetisi, apakah hanya berpartisipasi atau naik kasta. Terkait pendanaan, ditegaskan akan ditransparansikan.
”Yang jelas, kita samakan dulu visi untuk pengembangan Persiku,” imbuhnya. (YM/YM)