Kudus, isknews.com – SMA Negeri 1 Kudus mengadakan kegiatan kunjungan sosial ke Panti Rehabilitasi gangguan jiwa dan cacat mental, Jalma Sehat di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kudus, pada Kamis (29/8/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) fase F dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya, Jiwa Ragaku Rawat, Prestasi Kudapat”.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kudus, Sudiharto hadir bersama 432 siswa kelas XII dari 12 rombongan belajar (rombel) dan sejumlah guru, Para siswa diajak melakukan observasi dan berinteraksi dengan pasien yang mengalami gangguan jiwa dan cacat mental di panti rehabilitasi tersebut.
Sudiharto menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter siswa yang dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk Membangun Jiwa Raganya. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi seorang yang berahlak mulia.
“Tema ini diharapkan dapat membentuk karakter tertentu pada siswa, yang tidak hanya sekadar menuntut prestasi akademik, tetapi juga memiliki rasa syukur dan motivasi yang lebih setelah melihat saudara-saudara kita di Jalma Sehat,” ujarnya.
Kegiatan kunjungan dilakukan dalam tiga sesi, di mana setiap sesi diikuti oleh 144 siswa yang diangkut secara bergantian ke Jalma Sehat. Di sana, para siswa diberikan pencerahan mengenai kondisi di panti rehabilitasi, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan pasien dengan membagikan roti.
Selain itu, SMAN 1 Kudus juga menyerahkan bantuan berupa sembako hasil sumbangan swadaya siswa dan guru, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Yayasan Jalma Sehat.
Kegiatan harian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para siswa, sekaligus membantu meningkatkan rasa syukur dan semangat untuk mandiri dalam menghadapi tantangan hidup.
Sementara itu, Ketua Panti Rehabilitasi Jalma Sehat, Heru Sutiyono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, panti rehabilitasi tersebut menampung 132 pasien, termasuk 18 perempuan. “Sejak didirikan pada tahun 2014, kami telah merawat total 1.621 pasien. Panti ini berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, dengan belasan petugas yang terlibat dalam penanganan pasien,” jelasnya.
Salah satu siswa, Nakula Zakky (18) dari kelas XII F2, menyatakan kesan positifnya setelah berkunjung ke Jalma Sehat. “Saya senang bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Harapannya, semoga saudara-saudara kita di sini bisa pulih dan beraktivitas normal kembali,” ungkapnya.
Trimo, Humas Jalma Sehat, menambahkan bahwa pasien dengan kondisi tertentu di panti tersebut rutin secara berkala dilibatkan dalam kegiatan pembinaan rohani dan jasmani. “Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dua kali sepekan ke RSUD Kudus, dengan dukungan penuh dari tenaga medis,” ungkapnya. (AS/YM)