Bali, isknews.com – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris melakukan kunjungan ke Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, salah satu desa adat terbersih di dunia yang terkenal karena keindahan tata ruang, kelestarian budaya, dan harmoni kehidupan warganya.
Dalam kunjungan tersebut, Sam’ani menyebut bahwa konsep desa budaya yang tertib dan bersih seperti Penglipuran bisa diterapkan di Kudus untuk mendorong wisata pro rakyat berbasis kearifan lokal.
“Desa seperti Penglipuran ini bisa menjadi contoh bagaimana budaya, tradisi, dan ekonomi masyarakat bisa tumbuh berdampingan. Warga menjaga lingkungan, adat tetap lestari, tapi sektor wisata juga bergerak,” ujar Sam’ani, Minggu (2/11/2025).
Bupati Kudus menilai, ide serupa dapat dikembangkan di kawasan Kota Tua Kompleks Menara Kudus yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Ia menilai, jika dikelola dengan konsep seperti Desa Penglipuran, kawasan Menara Kudus bisa menjadi destinasi unggulan Jawa Tengah.
“Kalau konsep Penglipuran ini kita terapkan di kawasan Menara Kudus, tentu akan lebih menarik. Nantinya bisa dikemas dalam satu paket wisata bersama Jepara dan Karimunjawa. Potensi wisata lintas daerah ini bisa saling menguatkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sam’ani bersama rombongan juga menikmati kuliner khas Desa Penglipuran. Ia mengapresiasi keramahan warga dan hidangan yang disiapkan oleh tuan rumah, Bu Rumi.
“Terima kasih Bu Rumi, masakannya enak sekali, terasa dibuat dengan sepenuh hati,” katanya sambil tersenyum.
Salah satu menu yang disajikan adalah pecel pakis, kuliner tradisional setempat yang sekilas mirip dengan pecel Kudus.
“Ini nanti kita samakan dengan pecel Kudus ya, sama-sama mengangkat kearifan lokal,” ujarnya santai di sela obrolan dengan awak media.
Menariknya, di kawasan Desa Penglipuran juga tumbuh tanaman parijoto dan pohon dewandaru, dua jenis tanaman yang juga banyak ditemukan di Kudus dan memiliki makna religius serta budaya tersendiri bagi masyarakat setempat.
“Wah, ternyata di sini juga ada parijoto dan dewandaru. Sama seperti di Kudus. Serasa di rumah sendiri,” ungkap Sam’ani kagum.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari agenda kerja Bupati Kudus untuk memperkuat arah pembangunan sektor wisata berbasis budaya dan pemberdayaan masyarakat.
“Kalau di sini bisa menjaga budaya dan ekonomi berjalan harmonis, kita juga bisa. Kudus punya potensi besar, tinggal bagaimana menata dan mengelola agar tetap lestari,” pungkasnya. (YM/YM)







