Pati, isknews.com (Lintas Pati) – Masih melejitnya gas elpiji melon di sejumlah Bumi Mina Tani, membuat Bupati Pati, Haryanto angkat bicara, dia memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pati, untuk mencari penyebab kelangkaan di lapangan, yang berdampak melonjaknya harga elpiji melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya sudah perintahkan Kepala Disperindag untuk memanggil agen pangkalan gas elpiji 3 kilogram. Mungkin ada agen, pangkalan atau pengecer yang nakal, dengan memanfaatkan kelangkaan gas elpiji,” papar Haryanto.
Lanjutnya, jika ditemukan agen pangkalan maupun para pengecer yang menjual gas elpiji melon melebihi HET. Pihaknya, akan menindak tegas pihak-pihak tersebut, misalnya pencabutan izin.
Disinyalir, imbuh dia, kelangkaan gas melon juga imbas dari masyarakat ekonomi mampu yang turut memanfaatkan gas elpiji. Padahal, gas subsidi pemerintah tersebut semestinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kecil.
“Ada juga masyarakat yang seharusnya mampu membeli gas non subsidi, dan mereka tetap membeli gas subsidi yang jauh lebih murah, mungkin itu juga yang menyebabkan kelangkaan,” jelasnya.
Ditambahkan, Bupati sangat setuju jika pemerintah pusat mengeluarkan gas elpiji ukuran 5 kilogram. Kebijakan tersebut dikeluarkan dengan tujuan, masyarakat mampu maupun Aparat Sipil Negara (ASN) tidak membeli gas subsidi.
“Jadi gas jatah subsidi benar-benar tepat sasaran, saya pribadi sangat setuju dengan kebijakan tersebut. Karena bertujuan untuk melindungi masyarakat kurang mampu,” tandasnya. (Wr)
