, , ,

Curah Hujan Mulai Tinggi Pemkec Mejobo Gelar Rakor Kesiapan Antisipasi Bencana

oleh -991 kali dibaca
Suasana Rakor terpadu penanganan konflik sosial dan antisipasi bencana Kecamatan Gebog Kudus (Foto: Yuliadi)

Kudus, isknews.com – Pekan ini hujan lebat dengan curah yang tinggi telah mengguyur sebagian besar wilayah kota kretek, untuk mengantisipasi dampak yang dimungkinkan timbul akibat perubahan cuaca dan memeprsiapkan penguatan penanganan serta minimalisir konflik sosial, Pemerintah Kecamatan Mejobo menggelar rapat kordinasi tim terpadu penangan konflik soial tingkat Kecamatan Mejobo di Aula Kantor Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, Jumat (30 /11/2018).

Joko Kusmanto, Kasi Trantib Kecamatan Mejobo, menghimbau agar masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) bisa meningkatkan koordinasi dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Seperti halnya dalam penanganan bencana banjir yang menggegerkan masyarakat Hadiwarno kemarin malam.

“Penangan bencana meliputi penanagan pra bencana, saat bencana dan paska bencana. Untuk penanganan pra bencana bisa dilakukan dengan cara bersih sungai dan pemantauan tanggul serta menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Untuk penangan saat kejadian bencana, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pendataan bencana dan melaporkannya ke pihak Kecamatan dan Kabupaten, sembari memikirkan solusi penanganan terhadap bencana yang terjadi,” katanya.

Imbuhnya, “Untuk penangan paska bencana, pemerintah desa harus melakukan pendataan kerugian akibat bencana yang dialami masyarakat,” Untuk mencapai semua itu, perlu adanya koordinasi yang solid antar semua pihak.

Hal senada juga diungkapkan oleh AKP Sartono, Kapolsek Mejobo, dalam sambutannya dia menghimbau agar masyarakat tidak saling menyalahkan atas permasalahan yang terjadi. Karena hal yang terjadi merupakan permasalahan bersama yang harus diselesaikan secara mufakat.

“Pesan saya masyarakat dan Pemdes harus terus solid dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada. Seperti meluapnya air sungai di Desa Hadiwarno semalam (Kamis -Red). Warga yang tinggal di tepi sungai harus menyadari potensi banjir yang selalu mengancam setiap hujan deras terjadi. Pemantauan dan pelaporan kondisi tanggul, harus terus dilakukan. Sehingga saat air mulai memenuhi sungai, pihak Pemdes bisa langsung bergerak dan menggerakkan masyarakat. Dengan begitu resiko akibat bencana dapat diminimalisir. Intinya kerjasama yang solid harus terbina,” pesannya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :