Surakarta, isknews.com – Ada tempat pemungutan suara (TPS) unik Di Kampung Nusukan, sebuah BUS diubah menjadi TPS, proses pencoblosan ada di dalam BUS warna putih yang diparkir di depan rumah Ketua RT 03 Arif Nugraha, karena rumah ini dari tahun ketahun digunakan sebagai TPS setiap kali Pilkada atau Pemilu.
TPS no 7 di kampung Tegal Mulyo ini menjadi sorotan banyak media, karena pemilihan bus yang digunakan untuk tempat pengambilan suara dianggap unik dan menarik. Terbukti saat hari H Pilkada, hari ini banyak warga yang berbondong – bonding datang ke TPS 7 untuk mencoblos pilihan mereka. Dilhat dari Pilkada atau Pemilu sebelumnya, Pilkada tahun ini banyak mengalami peningkatan untuk jumlah pemilih, salah satunya karena dipilihnya bus sebagai TPS.
Warga yang datang untuk mencoblos tinggal membawa undangan dan diserahkan kepada petugas, lalu duduk menunggu namanya dipanggil, setelah dipanggil, pemilih mengambil surat suara, lalu ke bus untuk melakukan pencoblosan, setelah selesai mencoblos, pemilih keluar dan memasukkan surat suara ke kotak suara.\
Warga yang meliputi RT 3, 4 dan 5 ini merasa penasaran bagaimana nyoblos di bilik suara yang ada di dalam bus. Saat Ketua KPPS di TPS ini diwawancara isknews.com mengungkapkan “dengan inisiatif seperti mengubah bus menjadi TPS, membuat warga semangat untuk memilih, karena hal baru dan berbeda dari TPS pada umumnya inilah bisa meningkatkan pemilih yang turut menggunakan haknya untuk memilih di Pilkada periode ini” ujar Suyatno.
“Saya penasaran ingin nyoblos di TPS ini, selain berbeda, proses pencoblosan di TPS ini dibuat mudah dan tidak ribet seperti TPS kebanyakan” ujar seorang warga Supriyono.
Banyak yang menjadi perhatian di TPS ini, selain warga biasa ada 1 orang penyandang cacat yang diberi perlakuan khusus dari petugas. Slamet diberi kemudahan untuk tidak naik ke bus, petugas menurunkan bilik suara dari bus untuk diguanakan Slamet dalam pencoblosannya, awalnya Slamet akan digendong naik ke bus, namun hal tersebut dianggap terlalu beresiko, jadi bilik suara yang dikeluarkan dari bis, tambah Suyatno.
Amalia Zulfana