KUDUS, isknews.com – Berada diantara puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang saling berdesakan, di Jalan RMA Sosrokartono, tepatnya di sekitar perusahaan rokok (PR) PT Djarum, brak Kaliputu, di atas trotoar sisi barat jalan raya, es dawet khas Kaliputu ini tidak sulit ditemukan. Selain karena hanya satu-satunya, dasarannya pun memiliki ciri khas, yakni menggunakan paso yang terbuat dari bahan alami, tanah liat.
Adalah UIfiyah, penjual satu-satunya es dawet khas Kaliputu itu. Sama dengan PKL yang menjual makanan dan minuman, dia juga menggunakan gerobak sebagai tempat dasaran dagangannya. Selintas, es dawet yang dijual Ulfiyah sama es dawet pada umumnya, terdiri atas cendol, santan kental dan “juruh”, pemanis dari gula Jawa yang dicairkan. Hanya, pada es dawet Kaliputu ini, pada juruh itu ditaburi buah nangka yang diiris kecil-kecil, sehingga menambah rasa tersendiri.
Satu lagi yang membedakan, kalau pada umumnya, atau penjual es dawet memakai toples untuk tempat cendol dan lain-lain, Ulfyah memakai paso terbuat dari tanah liat atau periuk, lengkap dengan tutupnya. Menurut dia, pengggunaan bahan tradisional itu bukannya tanpa alasan, melainkan agar rasa bahan-bahan es dawet yang dijualnya terjaga rasanya, lebih segar dan alami.
Selain itu tentu saja manis khas gula Jawa. “Cendol, santan dan juruh, semuanya buatan saya sendiri,” tuturnya, kepada isknews.com, saat ditemui di tempat dasarannya, Jumat (15/1).
Ibu rumah tangga dengan lima anak ini, mengaku sudah lima tahun berjualan di depan PR Djarum brak Kaliputu itu. Sebelum berjualan es dawet, dia berjualan peralatan rumah tangga, namun karena lakunya tidak bisa setiap hari, sehingga dia pun beralih berjualan minuman yang setiap hari bisa menghasilkan uang, pilihannya jatuh pada es dawet.
Menjawab pertanyaan berapa porsi jumlah penjualan per hari, Ulfiyah yang juga berjualan bakso bakar dan minuman kunir asem itu, menjelaskan setiap hari rata-rata 25-50 mangkok, dengan harga per mangkok Rp 2.500. “Kalau ditanyakan berapa keuntungan per hari, ya cukuplah untuk sekadar mengembalikan modal. “ (DM)