Fahrur Riza dan Enjeli Terpilih Jadi Duta GenRe Kudus 2023

oleh -1,657 kali dibaca
Foto Bersama, Duta GenRe Terpilih dengan Nasiban, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinas Sosial P3AP2KB) Kabupaten Kudus. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Grand Final Apresiasi Duta GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Kudus Tahun 2023 telah diselenggarakan pada Senin, 27 November 2023.

Muhammad Fahrur Riza dan Imannuella Enjeli terpilih melalui seleksi ketat oleh dewan juri.

Dewan juri dalam penilaian itu diantaranya ada Putri Muslimah Indonesia Tahun 2027 Syifa Fatimah, perwakilan Disdikpora Kudus, perwakilan Disbudpar Kudus, serta perwakilan Dinsos P3AP2KB Kudus.

Imanuella Enjeli mengaku bersyukur bisa mendapatkan gelar sebagai Duta GenRe Kudus 2023. Ia pun harus mengemban amanah dan berusaha untuk menginspirasi para kawula muda.

“Dengan amanah ini, saya akan berusaha untuk menggalakkan kepada para remaja tentang bahaya seks bebas dan narkoba, serta tentang pernikahan dini,” katanya.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinas Sosial P3AP2KB) Kabupaten Kudus, Nasiban mengatakan, Duta GenRe (Generasi Berencana) menjadi ajang pemilihan remaja putra dan putri untuk figur teladan serta motivator di kalangan remaja yang nantinya berperan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, juga menciptakan remaja yang bebas narkoba, seks bebas, dan HIV/AIDS

GenRe sendiri, lanjut Nasiban, merupakan bagian penting bagi pemerintah.

“Program ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan karakter bangsa, melalui pengajaran untuk menjauhi pernikahan dini, seks pra-nikah, dan napza. Program ini akan menghasilkan Duta GenRe sebagai figur motivator dari kalangan remaja di setiap regional. Hal ini dilakukan agar sosialisasi kepada remaja jadi lebih bermakna,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan grand final apresiasi Duta GenRe di  Hotel @Hom Kudus.

Nasiban menambahkan, kesuksesan merupakan hasil dari rencana yang baik. “Generasi muda harus mengetahui bagaimana bisa merencanakan hidupnya kedepan. Mereka akan menjadi bonus demografi yang akan menjadi potensi tenaga kerja yang paling banyak.  Karena itu harus direncanakan dengan baik dari sekarang,” katanya.

“Harapannya para finalis sebagai perwakilan anak muda Kudus bisa menjadi agen perubahan. Bagaimana anak-anak muda, anak-anak remaja sejak usia dini sudah bisa merencanakan kehidupannya kedepan dan menyampaikan beberapa program pemerintah,” sambungnya.

Sementara itu, Af’idatun Nisa’ Panitia acara mengatakan, Duta Genre digelar untuk proses seleksi perwakilan dari kabupaten Kudus yang akan maju ke Jawa Tengah

“Ada10 pasang (20 peserta) yang masuk finalis hari ini. Sebelumnya ada 210 pendaftar dari bulan Juli lalu, kemudian masuk ke 50 besar, kemudian langsung disaring ke 10 besar yang dilaksanakan hari ini,” kata Nisa’ yang juga Ketua Forum Genre Kudus.

Untuk menuju 10 pasang itu, lanjutnya, persyaratannya yang pertama ada tes wawancara, tes minat bakat, kemudian tes substansi yaitu materi-materi yang ada di genre.

Nantinya, tugas mereka yang pertama itu sosialisasi terhadap remaja sebayanya,

“Tujuan utamanya agar remaja ini terhindar dari Pernikahan Dini, seks bebas dan narkoba,” ujarnya.

Selain itu, PR pentingnya saat ini adalah untuk pencegahan stunting, karena menurut Nisa’, stunting di Kudus agak lumayan tinggi

“Duta Genre juga fokus stunting, jadi kami akan melakukan gencar sosialisasi pencegahan stunting, salah satunya dengan cara sosialisasi dari mulai ibunya, jika ibunya tidak sehat atau kekurangan gizi akan terjadi stunting juga ke anaknya, makanya itu Iya masuk ke desa-desa juga biasanya melalui PKK di desa,

Kami juga bekerja sama dengan PKK Kabupaten Kudus,” ungkapnya.

“Adapun jurinya ada Kak Syifa dari putri muslimah, dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdokpora) kemudian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan dari dari kami sendiri dinas sosial wisata Kemudian pendidikan kemudian ada dari kami sendiri dari dinas sosial, ” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :