Hari Ini Cuaca Kudus Lebih Panas, Fenomena Equinox Matahari Tepat Di Garis Khatulistiwa

oleh -1,367 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Hari ini Sabtu 23 September 2017, menurut Badan Meteorologi Dan Geofisika (BMKG) akan terjadi fenomena astronomi equinox.  Equinox adalah dimana posisi matahari tepat berada di garis khatulistiwa, yang  akan membuat suhu jadi lebih panas.

Dalam press releasenya seperti dilansir  laman  bmkg.go.id,  terkait dengan fenomena tersebut, menyatakan, Menanggapi beredarnya berita yang menyebutkan bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapa 40°C pada saat equinox, BMKG menyampaikan Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.

Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36°C.

Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.

Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa/periode transisi/pancaroba. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Sementara itu, peneliti Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti menerangkan, equinox merupakan peristiwa ketika matahari tepat berada di titik perpotongan dengan bidang ekuator langit. Ekuator langit adalah bidang imajiner perpanjangan ekuator bumi pada bola langit.

Hal tersebut di ungkapkannya di laman boscha, “Matahari akan semakin bergerak ke selatan. Di bumi utara disebut autumn equinox. Sementara di bumi belahan selatan menandai mulai masuknya musim semi. Disebutnya spring equinox,” katanya.

Fenomena tersebut, menurut dia, terjadi karena sumbu rotasi bumi miring 23,5 derajat saat mengelilingi matahari. Dengan demikian, akan ada saat di mana daerah yang utara lebih dekat dengan matahari, dan di posisi yang lain menjauhi matahari. Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya perbedaan musim di belahan bumi.

“Biasanya di daerah khatulistiwa merasakan temperatur yang sedikit naik karena pas matahari ada melintas di daerah khatulistiwa. Tetapi kenaikannya tidak akan drastis sampai menimbulkan heatwave. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :