Kudus, isknews.com – Memasuki usia ke-99 tahun, Madrasah Tasywiquth Tullab Salafiyah (TBS) Kudus terus berupaya menjadi pusat pengembangan ilmu falakiyah atau astronomi Islam di Jawa.
Harapan ini mengemuka dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99, yang dilangsungkan pada Senin (9/12/2024), disertai doa dan refleksi dari para masayikh dan kiai.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, dalam sambutannya mengapresiasi kiprah Madrasah TBS Kudus yang telah melahirkan banyak tokoh besar di tingkat nasional.
“Madrasah ini tidak hanya unggul di bidang ilmu agama, tetapi juga melahirkan akademisi yang telah memberikan warna dalam perjalanan Kudus hampir satu abad,” ujar Hasan.
Hasan juga menyoroti keunggulan TBS dalam ilmu falak yang menjadi rujukan utama dalam perhitungan syariat Islam di Indonesia.
“Negara berutang banyak kepada kontribusi para masayikh TBS, terutama dalam keilmuan falak seperti penentuan awal Ramadan. Semoga TBS tetap istiqamah menjaga sanad keilmuannya,” imbuhnya.
Ketua Panitia Harlah, Mohammad Miqdad, menjelaskan bahwa perayaan ini didasarkan pada kalender Islam, yaitu 7 Jumadil Akhir 1347 Hijriyah. Ia berharap momen harlah ini menjadi pijakan untuk terus mengembangkan keilmuan agama, termasuk ilmu falak, serta mampu mengimbangi kemajuan keilmuan modern.
“Semoga TBS Kudus dapat menjadi teladan bagi dunia pendidikan Islam dalam menyongsong satu abad keberadaannya, sekaligus meningkatkan kualitas santri dan pengajarnya,” harap Miqdad.
Dengan jejak sejarah panjangnya, Madrasah TBS Kudus diyakini mampu terus berkontribusi dalam memajukan ilmu agama dan menjadi mercusuar keilmuan Islam di tanah air. (AS/YM)
