KUDUS – Bupati Kudus Musthofa menyampaikan apresiasi positif pelaksanaan lomba logo HUT Kudus-466 yang digelar Bagian Humas Setda Kudus bekerja sama dengan Kudus Press Club (KPC). Setelah melalui penjurian yang digelar pada Minggu (6/9/2015) lalu, karya milik Salma K Puspanagari, siswa asal SMA 1 Kudus keluar sebagai pemenang.
”Karya milik pemenang ini memiliki filosofi yang kuat. Mampu memunculkan salah satu budaya Kudus, yang selanjutnya dituangkan dalam desain angka 466,” kata Mamik S Mulyono, seniman Kudus yang dipercaya sebagai salah satu juri.
Dia menjelaskan, karya-karya peserta lain sebenarnya juga tidak kalah bagus. Hanya saja, tidak semua peserta mampu memberikan ruh Kudus pada karya yang diikutkan dalam lomba. Sebagian besar peserta masih terpaku pada ikon-ikon Kudus yang tampak di luar, misalnya menara, tembakau, cengkih, batik, maupun ikon baru Kudus, yakni Gerbang Kudus Kota Kretek.
”Logo adalah tentang citra yang melekat pada suatu daerah. Jadi untuk penilaian, tidak hanya dari sisi kreativitas saja, namun juga ditekankan pada branding city yang memang sudah dimiliki oleh Kudus,” ujarnya.
Selain itu, logo tersebut nantinya juga harus bisa menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kudus yang beragam. Sisi-sisi budaya, budaya, industri, maupun agama dapat terwakili dan tersampaikan lewat logo.
Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa mendukung hasil penilaian juri. Dia melihat, karya peserta yang dipilih menjadi pemenang memang sudah mampu mewakili karakter Kudus yang mengusung semangat Gusjigang (Bagus Ngaji dan Berdagang). ”Kami berterima kasih kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dalam even ini,” ucap Bupati.
Pada lomba yang digelar sejak pekan ketiga Agustus 2015 ini, sebanyak 270 karya masuk ke panitia. Tidak hanya dari Kudus, peserta juga banyak dari luar kota. Mulai dari kota-kota di eks Karesidenan Pati, Semarang, Wonosobo, Cilacap, Brebes, Yogyakarta, Jakarta, hingga Makassar.
”Dengan lomba ini, kami ingin memberikan kesan berbeda pada perayaan HUT Kudus tahun 2015 pada 23 September mendatang. Sekaligus, kami ingin mengkampanyekan logo branding city Kudus yang sudah ada. Makanya, setiap karya yang dikirim peserta, harus mencantumkan logo branding city Kudus,” jelas Putut Winarno, Kabag Humas Setda Kudus.
Selain karya Salma, juri juga memilih empat karya sebagai nominator. Empat nominator tersebut terdiri dari karya milik Irawan Abdul Faris asal Sukoharjo, Roy Bayu Putra asal Pati, Sandi Pratangga Semarang, dan peserta asal Cilacap Zaeni Rudi Heryanto.
Pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp 2,5 juta dan piagam penghargaan. Sedangkan empat nominator, masing-masing menerima uang tunai Rp 500 ribu dan piagam penghargaan. (HK)