Kudus, isknews.com – Dalam rangka menanamkan kedisiplinan dan semangat bela negara sejak dini dilakukan oleh Ipda Nasikun, anggota Satuan Samapta Polres Kudus. Dengan semangat pengabdian, ia secara rutin melatih bela diri Taekwondo secara gratis kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Roudlatul Jannah, Desa Gebog, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Setiap Jumat sore, aula pondok yang biasanya digunakan untuk kegiatan keagamaan, berubah menjadi arena latihan Taekwondo. Sekitar 25 santri, baik putra maupun putri, tampak antusias mengikuti setiap instruksi. Sorak semangat dan hentakan kaki terdengar saat mereka mempraktikkan gerakan-gerakan dasar bela diri.
“Saya ingin anak-anak ini tumbuh dengan kedisiplinan, semangat olahraga, dan kemampuan membela diri. Ini juga sebagai bentuk penyaluran hobi saya yang bermanfaat,” ujar Ipda Nasikun, Jumat (2/5/2025).
Dalam sesi latihan, para santri dikenalkan dengan berbagai teknik dasar Taekwondo, seperti tangkisan, pukulan, tendangan, serta kombinasi gerakan bertahan dan menyerang. Pihak pondok pesantren menyambut positif inisiatif tersebut karena dinilai memberikan dampak baik bagi pembentukan karakter para santri.
Menurut Ipda Nasikun, kegiatan olahraga ini juga menjadi salah satu upaya mengalihkan perhatian anak-anak dari kecanduan gadget dan permainan daring yang berlebihan.
“Daripada mereka sibuk dengan ponsel dan game online, lebih baik berolahraga. Siapa tahu nanti bisa berprestasi dan membanggakan orang tua,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si., turut mengapresiasi langkah yang dilakukan Ipda Nasikun. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata kontribusi anggota Polri dalam mendidik dan membina generasi muda.
“Apa yang dilakukan Ipda Nasikun sangat positif. Ini bukti bahwa polisi bisa hadir di tengah masyarakat dengan cara yang membangun dan menginspirasi,” ujarnya.
Selain menjadi ajang olahraga, pelatihan ini juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi para santri. Nilai-nilai seperti disiplin, sportivitas, dan saling menghormati ditanamkan secara konsisten dalam setiap sesi latihan.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dan menjadi contoh positif sinergi antara aparat keamanan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam membentuk generasi muda yang sehat, tangguh, dan berkarakter. (AS/YM)