Jepara, isknews.com (Lintas Jepara) – Jepara dalam waktu dekat akan memiliki sebanyak 17 desa wisata. 17 desa itu, kini yang sudah atau sedang melangkah menjadi Desa Wisata. Sembilan diantaranya telah memiliki surat keputusan. Sementara empat desa lain kini dalam tahap rintisan desa wisata dan empat sisanya baru sedang berproses mengajukan sebagai desa wisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara Deni Hendarko saat gelaran perang obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Senin (4/9/2017) malam.
Menurut Deni, beberapa desa yang sedang dalam tahap pengajuan sebagai destinasi wisata antara lain Plajan, Banyumanis dan Bondo. Adapun Desa Tegal Sambi menurut Deni termasuk dalam rintisan desa wisata. “Ada beberapa konsekuensi dari penetapan Desa Wisata diantaranya adalah menyiapkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis),” katanya.
Dalam momen perang obor di Desa Tegalsambi, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi juga menetapkan desa itu sebagai salah satu desa wisata di Jepara. Hal itu menjawab keinginan pemerintah desa setempat agar budaya Perang Obor dapat diproteksi agar tidak diakui oleh wilayah lain. Penetapan ini harapannya, dapat memajukan perekonomian masyarakat Desa Tegalsambi.
Sementara itu, Kepala Desa Tegal Sambi Agus Santoso memberikan apresiasi atas keputusan bupati tersebut. Menurutnya, wilayahnya itu secara tak tertulis memang telah dihabiskan sebagai salah satu destinasi wisata. Namun demikian, secara administratif pihaknya membutuhkan pengakuan tertulis dari pemerintah. Dengan penetapan tersebut ia berharap pemanfaatan Dana Desa pun bisa dimaksimalkan pada sektor pariwisata. Hal itu, bermuara pada pelestarian budaya khas seperti Perang Obor. (ZA)
KOMENTAR SEDULUR ISK :