Kudus, isknews.com– Qiro’at sab’ah atau qiro’at tujuh adalah macam cara membaca al-qur’an yang berbeda. disebut qiro’at tujuh karena ada tujuh imam qiro’at yang terkenal masyhur yang masing-masing memiliki langgam bacaan tersendiri. tiap imam qiro’at memiliki dua orang murid yang bertindak sebagai perawi. tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan dalam cara membaca qur’an. sehingga ada empat belas cara membaca al-qur’an yang masyhur. Perbedaan cara membaca itu sama sekali bukan dibuat-buat, baik dibuat oleh imam qiro’at maupun oleh perawinya. cara membaca tersebut merupakan ajaran rasulullah dan memang seperti itulah al-qur’an diturunkan.
JQH STAIN Kudus dan JQH PCINU Mesir mengadakan pelatihan Qiro’at Sab’ah dan ‘Asyroh tingkat nasional pada 31Juli-19 Agustus 2015 , di Gedung Wisma Muslimin, Janggalan, Kota, Kudus.
Chasan Albab atau yang sering disapa Gus Bab salah satu panitia “tujuan diadakan acara pelatihan ini untuk membumikan qiro’at sab’ah dan qiro’at asyroh di berbagai daerah Indonesia” tuturnya saat ditemui isknews.com(12/08).
Acara yang akan berlangsung hingga 20 hari itu diikuti sebanyak 91 peserta yang terdiri dari 73 putra dan 18 putri yang berasal dari Kudus dan perwakilan dari masing-masing daerah di Indonesia. Pelatihan qiro’at sab’ah, asyroh ini di narasumberi oleh KH. Agus Salim, LC, MA (wakil muqri’ dan imam besar Masjid Al- Azhar, Al- Syaikh Nabil Al- Misyri). Sementara itu diacara Seminar Nasional dihadiri pula oleh Prof. Dr. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D (Direktur Puslitbang Keagamaan Kemenag RI), Prof. Dr. Akhsin Sakho’, MA (Pakar Qiro’at Nasional dan sekretaris Lajnah Tashih Qur’an Nasional), Dr. H. Muchlis Hanafi, MA (Ketua Lajnah Tashih), selain itu juga akan diadakan Bedah Kitab Faidhul Barokat yang di narasumberi KH. Ulil Albab Arwani, besok (17/08) mendatang.
Menurut santri pondok pesantren Ar- Raudlatul Mardliyyah itu, “tingkat pelatihan Qiro’at Sab’ah di era sekarang merupakan salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan bagi para pengkaji Qur’an, karena dalam ilmu fikih hukum mengaji Qiro’at Sab’ah ialah fardhu kifayah” ujarnya.
Meskipun acara tersebut terbilang dadakan, namun dapat berjalan dengan lancar hingga saat ini berkat kerjasama dengan beberapa pondok pesantren di Kudus seperti Yanbu’ul Qur’an, Darul Furqon, Ar – Raudlatul Mardliyyah , Forum Tafsir Hadist Indonesia, dan Kementerian Agama RI.
“Alhamdulillah, meskipun acara ini terbilang dadakan namun dapat berjalan dengan lancar, dan harapan kami dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan hingga acara selesai” pungkasnya.
Pelatihan yang akan berakhir pada (18/08) mendatang ini rencananya juga akan dihadiri beliau KH. Sya’roni Ahmadi, yang diagendakan hadir untuk mengisi kegiatan Khataman. (GP/ft_guest)