Kang Musthofa Tantang Mahasiswa Jogja asal Kudus untuk Berpikir Liar

oleh -1,457 kali dibaca

Diajak untuk Bersama-sama Membangun Daerah dan Bangsa

JOGJAKARTA – Akrab dan hangat. Itulah yang tergambar dari acara ‘Njagong  Maton Bareng Kang Mus’ yang digelar oleh Keluarga Kudus Yogyakarta (KKY) di Ngeban resto, Jogja, Jumat (14/10). Ratusan mahasiswa di Jogja asal Kudus hadir dalam njagong santai ini.

Bupati Kudus H. Musthofa yang diundang dalam acara ini, hadir bersama Kepala Bappeda dan Kepala Disdagsar Kudus, didampingi sejumlah akademisi dan pengusaha asal Kudus yang sukses di Jogja. Diantaranya Prof Bambang Tri dan Agus Hindratno MT yang kini menjadi guru besar dan dosen teknik UGM, serta Drs Kholid Zulfa, M.Si dari UIN.

Organisasi yang sudah berusia 49 tahun ini benar-benar menjadi wadah warga Kudus menyatu di perantauan. Maka tidaklah salah apabila mengambil tagline ‘salam solid di rantau’. Kang Mus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mereka sebagai warga Kudus.

Di tempat yang merakyat ini, Kang Mus (sapaan akrab H. Musthofa) memaparkan berbagai programnya untuk masyarakat Kudus. Dikatakannya, acara yang baru sekali menghadirkan bupati dalam acara KKY ini sebagai ajang bupati lapor pada warga Kudus yang ada di Jogja.

“Sebagai anak asli kelahiran Kudus, meski di manapun berada sudah seharusnya mengenali budaya dan tata nilai yang ada di Kudus,” kata bupati membuka paparan.

Meski mengambil jurusan pada berbagai bidang yang berbeda, namun para mahasiswa ini diharapkan bisa mengimplementasikan gusjigang sebagai filosofi asli masyarakat Kudus. Yaitu perilaku bagus yang gemar terus belajar dan berjiwa wirausaha.

“Sebagai duta dari Kudus nantinya saya harapkan bisa mengimplementasikan ilmunya untuk membangun Kudus,” pesannya.

Untuk bisa menjadi manusia berkualitas, para mahasiswa dibekali modal Kang Mus agar tidak mudah berputus asa. Harus berani bercita-cita setinggi-tingginya dan memiliki semangat yang kuat serta punya pemikiran liar yang berani keluar dari zona kenyamanan.

Sebagaimana dicontohkan dirinya, yang sukses dalam karir ketika berani melangkah keluar dari Kudus di sebuah perusahaan asuransi. Namun kesuksesannya membawanya untuk mengabdikan diri untuk masyarakat Kudus. Yaitu menjabat bupati hingga memasuki tahun ke sembilan sekarang ini.

“Cita-cita saya, hanya ingin membantu saudara-saudara saya di Kudus. Dari lahir hingga meninggal diperhatikan oleh negara,” imbuhnya.

Untuk itulah dirinya berpesan agar ketika para mahasiswa ini telah sukses, termasuk ketika menjadi pelayan masyarakat, harus memberikan pelayanan yang terbaik. Juga jangan mempersulit warga yang membutuhkan hadirnya negara untuk masyarakat.

Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang di Kudus, menjadi perhatian tersendiri bagi sekitar 330 peserta yang hadir. Diantaranya Zamroni dosen UIN yang tertarik dengan kemajuan dunia pendidikan SMK dengan keahlian khusus yang dibangun tanpa APBD dan adanya beasiswa

Acara yang berlangsung hingga tengah malam semakin hangat karena bukan hanya KKY saja yang datang. Tetapi juga ada organisasi pelajar mahasiswa dari kabupaten/kota lain yang turut hadir. Diantaranya Jepara, Demak, Semarang, Pekalongan, dan berbagai daerah lain.

Acara diakhiri dengan ramah tamah. Kang Mus menikmati makan malam membaur bersama para mahasiswa malam itu. Baginya bukan saatnya pemimpin berada di atas. Tetapi harus ada di tengah-tengah masyarakat.

“Jangan ada sekat antara pemimpin dengan rakyat,” pungkasnya.(Adv)

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :