Isknews.com, Pati – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi tidak rela Kecamatan Sukolilo Pati dicap sebagai kampung maling hingga kampung penadah. Dirinya meyakini banyak masyarakat di sana yang taat hukum dan tak mencerminkan sebagai kampung maling.
Hal tersebut ditegaskan dalam lawatannya di Kecamatan Sukolilo di Gedung PGRI Sukolilo Pati, saat memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat Kamis (20/6/2024).
“Saya ndak mau di sini dilabeli di maps kampung bla-bla, masyarakat bla-bla. Karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak yang baik. Yang mengalami proses hukum adalah mereka yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Arti kata Sukolilo menurutnya adalah sebagai kampung masyarakat yang suka iklas beramal dan berkorban. Dirinya juga tak mau tragedi bos rental mobil asal Jakarta yang tewas dihajar massa Desa Sumbersoko terjadi lagi.
”Sukolilo, suko dan lilo. Suka dan ikhlas. Suka berkorban, iklhas beramal. Kita deklarasikan kampung suka berkorban lillahi taala,” kata dia.
Irjen Pol Ahmad Luthfi menilai tragedi yang menewaskan BH (52) itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. ”Semoga ndak ada kejadian seperti kemarin. Itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja. Kami ndak ingin Sukolilo seperti kemarin lagi,” harapnya.(mel)