Kapolres Kudus Ajak Mahasiswa Kawal Demokrasi Lewat Aspirasi Cerdas

oleh -52 Dilihat
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Peran Mahasiswa dalam Demokrasi dan Penyampaian Pendapat di Muka Umum", pada Kamis (7/8/2025), di Hall Hotel @Hom Kudus. (Foto: Polres Kudus)

Kudus, isknews.com – Dalam upaya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus penjaga nilai-nilai demokrasi, Polres Kudus menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Demokrasi dan Penyampaian Pendapat di Muka Umum”, pada Kamis (7/8/2025), bertempat di Hall Hotel @Hom Kudus.

Acara ini dihadiri sekitar 170 peserta dari berbagai unsur, termasuk mahasiswa, akademisi, legislatif, serta pejabat utama Polres Kudus. Sejumlah organisasi kemahasiswaan seperti PMII, HMI, IMM, GMNI, serta BEM dari berbagai kampus di Kudus turut ambil bagian dengan antusias.

Mendorong Aspirasi yang Cerdas, Santun, dan Beretika

Kapolres Kudus, , dalam sambutannya menekankan pentingnya mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi secara cerdas dan dalam bingkai etika serta hukum. Ia mengingatkan bahwa sejarah Indonesia mencatat mahasiswa sebagai motor perubahan sosial-politik yang strategis, dari masa perjuangan kemerdekaan hingga era reformasi.

“Kita tidak pernah melarang kritik atau aspirasi. Justru mahasiswa harus kritis. Tapi kritik harus disampaikan dengan cara yang cerdas, santun, dan tidak memicu gangguan keamanan,” tegas Kapolres.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah penting untuk membangun komunikasi dua arah yang setara antara aparat kepolisian dan intelektual muda, demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab.

Suara Aktivis Senior: Mahasiswa Jangan Diam

Mantan aktivis yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kudus, Kholid Mawardi, turut hadir sebagai narasumber. Ia mengajak mahasiswa untuk kembali aktif menjadi penggerak perubahan dan tidak kehilangan idealisme di tengah rutinitas akademik.

“Mahasiswa harus tetap jadi pengontrol sosial. Kalau kita dulu bisa bergerak tanpa fasilitas, masa sekarang diam dengan semua kemudahan? Jangan kalah semangat,” ungkap Kholid.

Ia juga mengapresiasi langkah Polres Kudus yang membuka ruang dialog terbuka dengan kalangan kampus.

KPUD: Mahasiswa Adalah Pilar Demokrasi

Ketua KPUD Kudus, Ahmad Amir Faishol, yang juga berlatar belakang aktivis, menegaskan bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis dalam menjaga kualitas demokrasi, baik melalui edukasi politik, kontrol kebijakan, hingga pengawasan pemilu.

“Mahasiswa bisa menjadi penyambung lidah rakyat. Tapi tetap harus menjaga independensi dan menyampaikan aspirasi secara konstruktif, bukan provokatif,” pesannya.

Ia mengingatkan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam kehidupan demokratis, terutama dalam mendorong partisipasi masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab.

Akademisi: Gunakan Bahasa Humanis, Tolak Kekerasan

Yusuf Istanto, akademisi sekaligus dosen dari salah satu perguruan tinggi di Kudus, mengajak mahasiswa untuk lebih mengedepankan literasi, data, dan narasi yang elegan dalam menyampaikan pendapat.

“Jangan mudah terprovokasi oleh hoaks atau informasi manipulatif. Demokrasi perlu dijaga dengan cara yang damai, bukan dengan tindakan anarkis,” tegas Yusuf.

Ia juga mengingatkan agar setiap aksi damai tetap mengikuti aturan, termasuk pemberitahuan kepada pihak kepolisian, demi menjamin keamanan semua pihak.

Menjembatani Aspirasi dan Stabilitas

FGD ini menjadi ruang strategis yang mempertemukan idealisme mahasiswa dengan perspektif keamanan publik. Semua pihak sepakat bahwa demokrasi tidak akan tumbuh tanpa kritik, tetapi kritik juga harus dibingkai dengan semangat kebangsaan dan tanggung jawab sosial.

“Kami ingin mahasiswa tetap kritis, namun tetap jadi teladan dalam menyampaikan pendapat yang beretika. Ini adalah modal sosial kita untuk menjaga Kudus yang aman, damai, dan demokratis,” pungkas Kapolres Heru.

KOMENTAR SEDULUR ISK :