Kudus, isknews.com – Kudus – Sebuah kebakaran melanda rumah di Desa Singocandi, RT 06 RW 02, Kecamatan Kota Kudus. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB itu menghanguskan sebagian besar rumah milik pasutri S (68) dan N (63).
Kedua pemilik rumah selamat, namun kerugian material menurut polisi diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Rabu (18/9/2024) malam.
Menurut informasi yang diperoleh dari saksi-saksi di lokasi, api diduga berasal dari tungku kayu yang digunakan untuk menghangatkan makanan. Saat kejadian, pemilik rumah S diketahui baru pulang dari acara pengajian sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia kemudian menghangatkan sayur menggunakan tungku kayu di dapurnya. Namun, S ketiduran, dan sekitar pukul 22.30 WIB, ia terbangun dan mendapati dapurnya sudah terbakar dengan api besar yang menjalar ke bagian atap rumah.
“Saat terbangun, saya melihat api sudah membakar atap dapur. Saya langsung berteriak ‘kobong… kobong…’ minta tolong ke tetangga,” ujar S.
Teriakan S membangunkan para tetangga, termasuk dua saksi yakni Widiastuti (38) dan Ali Muridan (42), yang langsung berusaha membantu.
Saksi Widiastuti, yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban, mengatakan bahwa ia dan warga sekitar langsung berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya sambil menunggu kedatangan tim pemadam kebakaran.
“Kami berteriak meminta bantuan warga lainnya, dan ada yang langsung menghubungi pemadam kebakaran,” ungkap Widiastuti.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 22.50 WIB, tim pemadam kebakaran dari BPBD Kudus tiba di lokasi. Mereka dibantu oleh tim dari Satpol PP Kudus, PT Djarum, dan PT Nojorono, serta relawan dari BPBD. Total empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Api akhirnya berhasil dipadamkan total sekitar pukul 23.45 WIB.
Kapolsek Kudus Kota, Iptu Subkhan, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran dari warga dan langsung mengerahkan petugas ke lokasi kejadian untuk membantu proses pemadaman dan mengamankan area.
“Setelah menerima laporan dari warga, kami segera mendatangi lokasi kebakaran dan melakukan langkah-langkah pengamanan. Petugas membantu melokalisir area kebakaran agar api tidak merambat ke rumah-rumah lain, serta menghubungi unit pemadam kebakaran untuk segera menangani situasi,” jelas Iptu Subkhan.
Lebih lanjut, Iptu Subkhan menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran tersebut diduga akibat kelalaian penggunaan tungku kayu yang tidak terkontrol.
“Penyebab kebakaran diduga akibat kelalaian saat menggunakan kompor tungku. Kami menghimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama di pemukiman padat penduduk, guna mencegah kejadian serupa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Singocandi, yang turut hadir di lokasi, mengapresiasi tindakan cepat warga dalam membantu memadamkan api sebelum bantuan pemadam kebakaran tiba.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada korban kebakaran,” ujarnya.
Akibat kebakaran tersebut, bangunan rumah seluas sekitar 80 meter persegi mengalami kerusakan parah dengan 70 persen bagian rumah hangus terbakar. Ruangan yang paling parah terdampak adalah dapur, dua kamar tidur, dan ruang tengah.
Beberapa perabotan rumah tangga seperti kasur, almari, serta peralatan dapur juga ikut terbakar.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Kudus untuk melakukan olah TKP guna memastikan penyebab kebakaran. Sementara itu, warga diminta tetap waspada dan selalu memeriksa kembali sumber api sebelum meninggalkan rumah atau tidur. (YM/YM)