Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau Terkendala Dalam Pemasaran Pupuk

oleh -1,087 kali dibaca

Kudus_isknews.com – (29/12) Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau yang ada di Desa Rendeng mengalami kendala didalam pemasaran produk pupuk yang dibuatnya. Hal ini terjadi karena belum adanya sosialisai ke petani akan pentingnya pupuk organik bagi tanah serta banyaknya petani yang bertanam dilahan sewa, sehingga petani lebih memilih pupuk kimia karena pertumbuhan tanaman akan semakin cepat. Namun walaupun lebih cepat, lama-lama tanah akan menjadi tandus karena pupuk kimia tersebut. Sedangkan pupuk organik akan baru terasa manfaatnya setelah beberapa tahun kedepan, tanah akan semakin gembur jika sering diberi pupuk organik. Budi, salah satu pengurus Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau saat didatangi isknews.com menyatakan “Kami berharap ada yang mengkordinir pemasaan pupuk organik kami, sehingga kita mampu memproduksi pupuk organik lebih banyak lagi, percuma kita memproduksi pupuk dalam jumlah banyak kalaw kita sendiri belum bisa memasarkannya”

Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jawa Tengah berupa bangunan, kendaraan, serta alat pencacah daun pada tahun 2011. Bantuan ini dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik yang kemudian baru dijual ke toko-toko tanaman hias disekitar GOR Kudus dengan harga Rp 1.200,00 per plastiknya. Pembuatan pupuk organik di Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau ini dilakukan di belakang TPS Rendeng, sehingga untuk bahan baku pembuatan pupuk didapat dari pemilahan sampah organik di TPS tersebut. Selain itu penggurus Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau juga mengambil sampah di rumah warga-warga yang kemudian dipilah kembali antara sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk, sampah anorganik yang bisa dijual kembali dan residu yang tidak dapat dimanfaatkan.

Pembuatan pupuk organik di Kelompok Swada Masyarakat Lembah Hijau ini dilakukan dengan cara : pertama mencacah berbagai sampah organik seperti daun, sisa sayuran, nasi, dll menjadi halus. Kedua dengan menempatkan cacahan sampah organik tersebut ke dalam wadah yang kemudian diberikan EM4 dan setiap 2-3 hari cacahan tersebut dibolak balik agar tidak terlalu panas, setelah 15 hari difermentasi sampah organik tersebut sudah menjadi pupuk organik. ‪

#‎Adam

KOMENTAR SEDULUR ISK :