KUDUS, – isknews.com – Para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Menara, mulai menempati kios yang baru, menyusul telah selesainya pembangunan taman di areal parkir Menara itu. Sebanyak 65 unit kios berukuran luas 1,5 x 2 meter itu dibangun di dua lokasi di dalam taman tersebut, yakni di sebalah utara dan barat. Untuk yang di sebelah utara dibangun dua deret dengan posisi berhadapan dengan dipisahkan lorong di tengahnya, sedangkan di sebelah barat dibangun barat, tiga deret, dua deret diantaranya juga saling berhadapan.
Pantauan isknwes.com, Senin (4/1), meskipun kios itu selesai dan siap pakai, namun belum semua ditempati, masih banyak sebagian kios yang tutup. Padahal semua bangunan kios darurat di jalan Madureksan, yang digunakan berjualan oleh PKL selama berlangsungnya pembangunan taman itu, telah dibongkar dan jalan di muka kelenteng itu pun sudah bersih.
Menurut Baedowi (70 tahun), salah seorang diantara PKL di Kawasan Menara, dia dan sejumlah pedagang, mulai pindah dan berjualan sejak empat hari yang lalu. Kalau melihat dari kondisi fisik sudah cukup baik, dari pintunya yang terbuat dari rolling door, dan listrik yang setiap satu kios satu meteran. Namun untuk yang terkait dengan kenyamanan, luas lantai lorong yang hanya berukuran luas 180 centimeter, terasa sangat kurang leluasa, baik untuk meletakkan kursi milik PKL di muka kios, maupun pengunjung yang berjalan bersimpangan.
Soal lain yang dikeluhkan pedagang, bagian atap lorong, yakni talang yang terbuat dari seng, kalau hujan, sebagian besar bocor, sehingga menggenangi lantai. “Kenapa talangnya tidak dicor saja, kan lebih kokoh dan aman, tidak akan bocor, ” kata Baedowi.
Selanjutnya yang terkait dengan peziarah, unkapnya lanjut, dengan pengaturan letak kios yang satu arah itu, dimaksudkan agar para peziarah, begitu turun dari angkutan wisata yang membawanya dari Terminal Bakalan Krapyak, diarahkan masuk atau melewati kios PKL tersebut, baik saat datang atau pulang. Petunjuk jalan yang terkait dengan hal itu pun sudah di pasang di depan mulut lorong.
Namun yang terjadi belum bisa seperti yang diharapkan. Hal itu terkait dengan belum adannya tempat yang khusus untuk naik-turunnya peziarah, juga tempat parkir angkutan wisata di Kawasan Menara. Pengunjung yang usai berziarah, begitu keluar dari Makam Sunan Kudus, yang melalui Jalan Menara, langsung dihadang dan diajak naik oleh para kru angkudes yang parkir di sepanjang Jalan Kyai Telingsing, sedangkan yang lewat Jalan Madureksan, dipanggil-panggil oleh para pengemudi becak wisata, untuk diantar ke TBK.
“Kalau keadaanya seperti itu dibiarkan terus, para PKL bisa tidak ada pembeli, dan lama-lama bisa bangkrut,” ujar Baedowi, yang oleh kalangan PKL Menara didaulat sebagai sesepuh.(DM)
KIos Baru Untuk PKL Di Taman Menara Mulai Ditempati
KOMENTAR SEDULUR ISK :