Kudus, isknews.com – Pada Minggu, 28 Juli 2024, warga Dukuh Ngelo, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, mengadakan kirab budaya yang menampilkan 20 gunungan hasil bumi.
Acara ini diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan Haul Mbah Lo serta Hari Kemerdekaan RI ke-79, dan berhasil menarik perhatian serta partisipasi seluruh masyarakat setempat.
Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan yang sangat dinantikan setiap tahunnya. “Dalam rangka memperingati Haul Mbah Lo dan Hari Kemerdekaan, warga sangat antusias. Kami melibatkan semua pihak, termasuk RT/RW dan perangkat desa, dalam menyiapkan gunungan dari hasil bumi. Total ada 20 gunungan yang dipamerkan dalam acara ini,” kata Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto usai Kirab.
Dalam kirab budaya kali ini, sebanyak 13 RT, 2 RW, serta 5 perangkat desa dan perwakilan lainnya berpartisipasi dengan membawa gunungan yang terdiri dari padi, tomat, lombok, dan berbagai hasil bumi lainnya. Kirab ini juga menjadi simbol kekuatan gotong royong dan kecintaan terhadap desa.
“Acara ini adalah simbol adat dari masa lalu yang menunjukkan kegotong-royongan, rasa memiliki, dan persatuan masyarakat. Kirab ini juga mencerminkan kekuatan tradisi yang masih dijaga hingga kini,” tambah Heri Darwanto.
Selain itu, kirab ini juga merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas hasil pertanian yang melimpah. Heri Darwanto menambahkan bahwa kegiatan ini telah digelar sebanyak sembilan kali dan selalu berhasil menyajikan suasana yang meriah.
“Harapan kami, dengan adanya kirab ini, masyarakat dapat terus bergotong royong dalam membangun desa melalui pertanian, ekonomi, dan perdagangan,” jelasnya.
Putri, salah seorang warga Dukuh Ngelo, mengharapkan acara kirab budaya ini dapat memberikan dampak positif pada UMKM yang berjualan selama acara berlangsung. Ia menilai bahwa kehadiran banyak orang dalam acara ini membantu UMKM untuk mendapatkan pelanggan.
“Kirab budaya ini sangat bermanfaat karena mengumpulkan masyarakat dan mendukung UMKM yang berjualan. Ini adalah kesempatan bagi semua orang untuk bergotong royong dan menikmati hasil kerajinan hasil bumi yang dipamerkan,” tutupnya. (AS/YM)