Kunjungi KPU, Siswa SD Muhammadiyah BW Kudus Belajar Proses Pemilu Sejak Dini

oleh -1,304 kali dibaca
Para siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus berfoto bersama Ketua KPU Kabupaten Kudus, Ahmad Amir Faishol, dan para guru pendamping usai mengikuti kunjungan edukatif tentang proses pemilu, Senin (16/6/2025). Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini. (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – Puluhan siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Birrul Walidain (BW) Kudus tampak antusias saat mengikuti kegiatan kunjungan edukatif ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus pada Senin pagi. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran tematik untuk mengenalkan nilai-nilai demokrasi dan proses pemilu kepada anak sejak usia dini.

Selama kunjungan, para siswa mendapatkan pemaparan mengenai sistem demokrasi di Indonesia, tahapan-tahapan dalam pemilihan umum, serta pentingnya keterlibatan warga negara dalam menentukan arah pembangunan melalui hak pilih.

Yang paling menarik, siswa juga diajak melakukan simulasi pemungutan suara layaknya pemilu sungguhan, lengkap dengan bilik suara, surat suara, hingga proses pencoblosan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dan menyenangkan dalam memahami proses demokrasi.

Ketua KPU Kabupaten Kudus, Ahmad Amir Faishol, menyambut langsung kedatangan para siswa dan guru pendamping. Ia mengapresiasi inisiatif sekolah yang mendorong pembelajaran kontekstual di luar kelas.

“Kami sangat tertarik dan mengapresiasi langkah SD Muhammadiyah Birrul Walidain yang mengajak anak-anak belajar langsung ke KPU. Ini adalah langkah awal yang positif dalam membentuk pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab di masa depan,” ujar Ahmad Amir Faisol.

Menurutnya, pendidikan demokrasi memang idealnya dikenalkan sejak dini agar generasi muda tumbuh dengan kesadaran politik yang sehat dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi menyesatkan.

Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan siswa dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk mengenalkan demokrasi secara aplikatif. Selain menambah ilmu, siswa juga belajar makna tanggung jawab sebagai pemilih kelak saat mereka dewasa. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :