Kudus, isknews.com – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kudus resmi membentuk lima divisi sebagai upaya revitalisasi seni dan budaya di Kabupaten Kudus. Program ini ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) yang digelar bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Pondok Tahfidz Putri Yanbu’ul Quran 2, Senin (27/1/2025).
Ketua Lesbumi Kudus terpilih, Abud SB Runcing, menegaskan bahwa lima divisi ini dibentuk guna menjembatani ekspresi seni dan budaya di kalangan Nahdliyin. “Kami berharap Lesbumi Kudus dapat menjadi wadah bagi para pegiat seni dan budaya dalam melestarikan serta mengembangkan warisan budaya yang telah ada,” ujarnya.
Kelima divisi tersebut meliputi:
- Divisi Riset dan Pengembangan Seni Budaya dan Tradisi Desa
Divisi ini bertugas menginventarisasi cerita muasis desa serta berbagai peninggalan budaya yang pernah berkembang di masyarakat, yang nantinya akan dikemas dalam bentuk buku, infografis media sosial, dan rilis media. - Divisi Seni Pertunjukan
Divisi ini menggali serta mementaskan kembali kesenian luhur yang pernah berkembang di Kudus, terutama yang diwariskan oleh para wali dan auliya. - Divisi Sastra dan Dongeng Anak
Fokus pada kerja sama dengan lembaga pendidikan (Ma’arif) untuk mengenalkan generasi muda pada pentingnya berkarya serta meneladani karya leluhur. - Divisi Seni Rupa
Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pameran seni rupa Lesbumi Kudus. - Divisi Komunikasi dan Media Digital
Berperan dalam pengelolaan seluruh informasi dan publikasi di media sosial.
Bupati terpilih Kudus, Sam’ani Intakoris, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pentingnya sinergi antara PCNU dan pemerintah daerah. “Mari bersinergi dalam memajukan Kabupaten Kudus. PCNU Kudus memiliki peran penting dan dampak besar guna terciptanya Kudus yang maslahah,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kudus, KH Asyrofi Masyitho, juga menekankan pentingnya refleksi dan evaluasi dalam menjalankan program-program organisasi agar lebih optimal ke depan.
Abud SB Runcing berharap program unggulan dari lima divisi ini mampu melahirkan generasi muda yang mencintai dan melestarikan budaya lokal. “Terlebih, ini adalah warisan luhur dari para wali dan kyai di Kudus yang harus terus dijaga,” pungkasnya. (AS/YM)