Lonjakan Kasus DBD, RS Aisyiyah Kudus Maksimalkan Penanganan Pasien, Siapkan Ruang Intermediet

oleh -836 kali dibaca
Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr Indah Rosiana saat mendampingi Bupati Kudus terpilih Samani Intakhoris melakukan kunjungan ke ruang IGD rumah sakit akibat lonjakan pasien DB yang melanda anak-anak di Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Musim pancaroba menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, termasuk tenaga kesehatan. Sejumlah penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) mulai meningkat, menyerang baik anak-anak maupun orang dewasa.

Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr. Indah Rosiana, MARS, menegaskan bahwa rumah sakitnya tetap berkomitmen untuk tidak menolak pasien meskipun kapasitas tempat tidur sudah penuh.

“Kami telah menyiapkan ruang intermediet sebagai tempat sementara sebelum pasien dipindahkan ke ruang rawat inap. Hal ini dilakukan sembari menunggu DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) melakukan visit,” ujar dr. Indah, Jumat (20/12/2024).

Ruang intermediet ini disiapkan untuk menangani lonjakan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hingga saat ini, RS Aisyiyah Kudus telah merawat sedikitnya 25 pasien DBD. Sementara itu, beberapa pasien lainnya masih dalam tahap pemeriksaan dan pemantauan di IGD.

“Ini di IGD sampai inden sekitar 15 pasien. Memang akhir-akhir ini lonjakan kesakitan cukup banyak, terutama pasien DBD,” tambah dr. Indah.

Pasien yang datang pada pagi hari biasanya dipindahkan ke ruang rawat inap paling lambat pada siang atau sore hari. Sedangkan pasien yang datang siang hari, umumnya mendapatkan kamar rawat inap pada tengah malam.

“Ruang intermediet ini memastikan tidak ada pasien yang harus menunggu berhari-hari. Kami pastikan pelayanan tetap optimal,” tegasnya.

Selain pasien DBD, penyakit yang banyak menyerang anak-anak pada musim pancaroba ini adalah observasi febris. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan, sebagian besar pasien anak-anak yang dirawat di RS Aisyiyah Kudus mengidap demam berdarah dan observasi febris.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar pasien anak-anak yang dirawat di sini mengidap demam berdarah dan observasi febris. Kami terus memantau kondisi ini dan memberikan penanganan terbaik,” lanjut dr. Indah.

Menurut dr. Indah, bulan-bulan berakhiran “ber” seperti September, November, hingga Desember, secara historis memang selalu menunjukkan peningkatan jumlah pasien. “Berdasarkan catatan kami dari tahun ke tahun, bulan-bulan tersebut memang sering kali menjadi periode lonjakan penyakit. Ini terjadi karena perubahan cuaca yang signifikan memengaruhi daya tahan tubuh masyarakat,” jelasnya.

Langkah-langkah tersebut diambil RS Aisyiyah Kudus sebagai upaya untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan di tengah lonjakan pasien yang terus meningkat.

Dengan berbagai strategi yang telah dilakukan, RS Aisyiyah Kudus berharap dapat mengelola situasi ini secara efektif, sekaligus memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.