Prihatin Lonjakan Pasien DB, Samani Intakhoris Kunjungi IGD RS Aisyiyah Kudus

oleh -1,381 kali dibaca
Bupati Kudus terpilih Samani Intakhoris saat mengunjungi ruang IGD Rumah Sakit Aisyiyah Kudus terkait lonjakan pasien Demam Berdarah di Kudus, Jumat (20/12/2024) (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Bupati Kudus terpilih, Samani Intakhoris, mengunjungi RS Aisyiyah Kudus pada Jumat (20/12/2024) untuk memantau langsung situasi terkini terkait lonjakan jumlah pasien anak-anak yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Setelah menghadiri pelantikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus, Samani langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Aisyiyah.

“Setelah pelantikan IDI, saya kebetulan melintas di jalan ini dan melihat suasana didepan IGD RS Aisyiyah. Ternyata banyak sekali pasien anak-anak yang sakit, sebagian besar mengalami demam. Kami masih memantau penyebab pastinya, apakah disebabkan oleh demam berdarah atau infeksi lain,” ujar Samani.

Samani juga memberikan apresiasi terhadap pihak RS Aisyiyah yang telah menunjukkan respons cepat dalam menangani lonjakan pasien.

“Walaupun tempat tidur sudah melebihi kapasitas dan menggunakan sistem antrean, saya sangat berterima kasih kepada RS Aisyiyah beserta seluruh tim medis, mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga kesehatan lainnya, yang telah menangani pasien dengan sangat baik,” katanya.

Bupati Kudus terpilih ini menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit.

“Kami akan terus menggerakkan masyarakat untuk menjalankan program 3M, yaitu membersihkan, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri untuk memberikan imbauan langsung kepada masyarakat,” tambah Samani.

Kedatangan Sam’ani ke RS Aisyiyah ini untuk merespon kondisi pasien deman berdarah dengue (DBD) yang mengalami lonjakan signifikan di beberapa fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Kudus.

“Wabah DB kan tengah mewabah, kita lihat langsung ke RS Aisyiyah, alhamdulillah di sini gerak cepat menangani pasien walaupun pasiennya melebihi kapasitas tempat tidur sampai ada yang inden,” ujar Sam’ani.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyakit DBD. Terlebih, saat ini memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang rawan perkembangbiakan nyamuk aides aegypti.

“Kebanyakan kan menyerang anak-anak, jadi harus waspada jaga kebersiha lingkungan, dan semua rumah sakit di Kudus juga mengalami lonjakan pasien db, jadi tidak hanya di RS Aisyiyah ini saja,” tandasnya.

Sementara itu, saat mendampingi Samani, Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr. Indah Rosiana, MARS, menjelaskan bahwa rumah sakitnya berkomitmen untuk tidak menolak pasien meskipun kapasitas tempat tidur sudah penuh.

Untuk menangani lonjakan pasien di IGD, RS Aisyiyah menyiapkan ruang rawat sementara yang disebut ruang intermediet.

“Kami telah menyiapkan ruang intermediet sebagai tempat sementara sebelum pasien dipindahkan ke ruang rawat inap. Hal ini dilakukan sembari menunggu DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) melakukan visit,” jelas dr. Indah.

dr. Indah Rosiana menambahkan bahwa hingga hari ini, sedikitnya ada 25 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit setempat. Sementara di Ruang IGD, masih ada beberapa pasien yang masih dalam pemeriksaan dan pemantauan.

“Ini di IGD sampai inden sekitar 15 pasien. Memang akhir-akhir ini lonjakan kesakitan cukup banyak, terutama pasien DBD,” tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Indah menyebutkan bahwa pasien yang datang pada pagi hari biasanya akan dipindahkan ke ruang rawat inap paling lambat pada siang atau sore hari. Sementara, pasien yang datang siang hari umumnya dipindahkan ke ruang rawat inap pada tengah malam.

“Ruang intermediet ini memastikan tidak ada pasien yang harus menunggu berhari-hari. Kami pastikan pelayanan tetap optimal,” ujarnya.

Menurut dr. Indah, penyakit yang banyak diderita oleh pasien anak-anak saat ini adalah observasi febris. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh RS Aisyiyah, sebagian besar pasien anak-anak mengalami demam berdarah (DB) dan observasi febris.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar pasien anak-anak yang dirawat di sini mengidap demam berdarah dan observasi febris. Kami terus memantau kondisi ini dan memberikan penanganan terbaik,” tambah dr. Indah.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, RS Aisyiyah Kudus berharap dapat mengelola lonjakan pasien secara efektif, sembari memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.