Kudus, isknews.com – Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia belajar membatik di Muria Batik, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kudus, Jumat (24/12/2021).
Mereka berasal dari 9 universitas yang berbeda dalam rangka mengikuti program Modul Nusantara yang digagas oleh Kemendikbudristek. Diantaranya dari Universitas Muria Kudus (UMK),Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT, Universitas Mulawarman, Samarinda, Universitas Udayana, Bali, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan dan Universitas Muhamamdiyah Palngkaraya.
Selain itu ada juga dari Universitas Katolik Widya Mandiri, Kupang, NTT, STKIP PGRI Banjarmasin, Universitas Cokroaminoto Palopo, Sulawesi Selatan dan Universitas Pendidikan Ganesha, Bali
Dosen Pembimbing Program Modul Nusantara Syafiul Muzid, dari UMK mengatakan, di program ini mereka belajar tentang Kebhinekaan. “Anak-anak ini dilatih membatik dengan tema toleransi. Supaya tidak ada gap antar agama,” katanya
Tak hanya berasal dari berbagai universitas di Kudus, mahasiswa tersebut juga memeluk agama yang berbeda-beda. Seperti Islam, Kristen, Hindhu, dan Budha.
Sementara owner Muria Batik Kudus, Yuli Astuti mengatakan, pihaknya mengajak membatik motif Menara Kudus.
Menurutnya, Menara Kudus menunjukkan kentalnya toleransi budaya antaragama. “Kalau melihat Menara Kudus di situ kan ada beragam makna toleransi beragama. Di batik kali ini juga kami kombinasikan dengan lambang Burung Garuda yang memiliki makna Bhinneka Tunggal Ika,” terangnya.
Sementara itu, peserta membatik asal Universitas Udayana, Ni Wayan Mutia Dewi Artawati mengaku bersyukur dapat bertemu dengan rekan-rekan mahasiswa dari beberapa daerah. Dia mengaku dapat belajar toleransi dan belajar kesabaran dalam membatik. “Dari membatik ini saya belajar kesabaran. Ternyata kalau sabar bisa mendapatkan hasil yang bagus sesuai dengan yang diinginkan,” imbuhnya. (AS/YM)