,

Melihat Lebih Dekat Proses Rajang Tembakau di Desa Dersalam Kudus

oleh -2,756 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Warga Desa Dersalam Kecamatan Bae Kabupaten Kudus saat ini tengah melakukan proses rajang tembakau.

Media ini pada Selasa Malam, 20 Agustus 2024 berkesempatan melihat langsung prosesnya.

Pemilik Camlok pada Perusahaan Rokok (PR) Gambang Sutra, Ifa Liku Romansyah, mengatakan, Proses rajang ini dilakukan dengan tiga mesin yang dioperasikan oleh 31 orang karyawan setiap malam, mulai pukul 20.00 hingga 02.00 dini hari.

“Sebelum di rajang, telah dilakukan proses panen, diambil daun yang sudah tua dan menguning, supaya mendapatkan cita rasa yang lebih mantap,” terangnya.

Ifa menjelaskan bahwa pemilihan waktu malam untuk merajang tembakau dilakukan untuk menghindari embun dan panas sinar matahari di pagi hari, yang bisa mempengaruhi kualitas tembakau.

“Kami ingin memastikan bahwa tembakau yang dihasilkan tetap berkualitas baik, sehingga memilih waktu malam adalah langkah yang tepat,” ujarnya.

PR Gambang Sutra memproses dua jenis tembakau, yaitu tembakau kering dan basah. Tembakau kering digunakan untuk produksi rokok sigaret kretek putih (SPM), sementara tembakau basah digunakan untuk sigaret kretek tangan (SKT).

Kedua jenis tembakau ini diproduksi baik untuk pemakaian pribadi maupun dijual sebagai produk jadi dengan merek Camlok Sigaret Tingwe (Linting Dewe).

Camlok hadir dalam kemasan 50 gram hingga 1 kilogram per bungkus, dan produk ini bisa didapatkan di berbagai gerai tembakau di wilayah Kudus serta dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

“Intinya, jika ingin mendapatkan tembakau Camlok, bisa mencarinya di distributor terdekat,” tambah Ifa.

Harapannya, kehadiran produk Camlok dapat meramaikan dunia per-tingwe-an, dengan mengusung bahan baku lokal asal Kudus yang memiliki kualitas tinggi.

Pangsa pasar penikmat tingwe pun semakin berkembang dengan adanya produk lokal yang kompetitif ini.

“Kami ingin berkontribusi dalam memajukan dunia tingwe dengan bahan baku lokal yang berkualitas, sehingga penikmat tingwe bisa menikmati produk asli dari Kudus,” tutup Ifa. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :