KUDUS, isknews.com – Proyek normalisasi Sungai Jragung Tuntang (Jratun), telah selesai dikerjakan. Normalisasi yang dikerjakan pada tahun anggaran (TA) 2015 ini, adalah ruas dungai mulai Dukuh Jelak, Desa Kesambi, sampai jembatan Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Proyek tersebut adalah sebagian dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pengelola Sumber Daya Air (BBSDA) Juana Serang Tuntang Serang Lusi Juana (Jratun Seluna), Provinsi Jawa Tengah, dengan beaya milyaran rupiah.
Pantaun isknews.com, Minggu (15/11), di Jematan Desa Payaman, kondisi Sungai Jratun, pasca normalisai tampak kelihatan lebar aslinya, yakni sekitar 30 meter lebih. Tanggul di kedua sisi sungai juga ditinggikan, sehingga tampak kokoh dan keras. Namun debit air belum serapa besar, bahkan permukaan air masih dipenuhi tanaman enceng gondok.
Menurut Surono, seorang warga desa setempat, kegiatan normalisasi itu baru selesai sekitar awal Nopember 2015. Kondisi sungai Jratun itu, sebelum dinormalisasi, bagian kedua sisinya dipenuhi endapan lumpur (sediomentasi), sehingga bagian sungai yang dialiri air, hanya tinggal sekitar 20 meter. “Setelah dinormalisasi, ya, seperti inilah lebar Sungai Jratun yang sebenarnya, ada sekitar 30 meteran.”
Terkait dengan normalisasi tersebut, Surono, meskipun tidak memiliki lahan sawah sendiri, dan bekerja sebagai buruh tani, mengaku merasa senang. Sebab selain kebutuhan irigasi lahan sawah terpenuhi, juga mengurangi kemungkinan terjadinya bencana banjir, pada musim hujan tahun ini.
“Yang jelas, dengan dinormalisasinya Sungai Jratun ini, aliran air menjadi lebih lancar, semua sampah-sampah dan tanaman liar di sungai ini, nanti kalau airnya penuh, akan bersih dengan sendirinya,” kata Surono, yang keluarganya penduduk asli Desa Payaman . (DM)