Kudus, isknews.com – Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus, Su’udi, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi besar pasti memiliki dinamika dalam perjalanannya.
Klarifikasi ini disampaikan terkait dengan polemik yang terjadi di tubuh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LazisNU) Kudus.
Su’udi, yang membawahi Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU), Lembaga Bahtsul Masail NU (LBM NU), dan LazisNU, menyebut bahwa dinamika yang terjadi di LazisNU Kudus memang cukup tinggi. Namun, ia berharap polemik yang ada segera berakhir demi keberlanjutan perjuangan NU di Kabupaten Kudus.
“Saya berharap polemik ini selesai. Saya juga mengimbau kepada saudara-saudara tercinta, 12 orang yang mengundurkan diri dari kepengurusan LazisNU, marilah kita bersama-sama mencintai NU,” ujarnya.
Su’udi mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya mengomunikasikan hal ini dengan LazisNU Jawa Tengah. Harapannya, agar Nor Aflah tetap aktif di PCNU Kudus, karena menurutnya keberadaan Nor Aflah lebih bermanfaat bagi perjuangan NU di daerah, dalam hal ini Kudus.
“Kami berharap semua pihak kembali bersatu untuk melanjutkan perjuangan kebesaran NU. Ke depan, kita bisa mengadakan musyawarah dulu jika ada masalah atau istilahnya “ono rembug di rembug” dan berjalan seiring untuk mengevaluasi langkah-langkah berikutnya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kader NU harus memiliki jiwa besar dengan prinsip “Tego larane, ora tega patine,” yang berarti mampu menahan sakit demi kebaikan bersama, tetapi tidak sampai membiarkan kehancuran.
“Insyaallah kami akan tetap berpihak kepada yang tegak lurus dalam memperjuangkan NU yang lebih baik. Mari kita berjalan dulu, sekiranya ada kekurangan, bisa dievaluasi bersama,” pungkasnya. (AS/YM)