Metode Yanbu’a Karya KH. Ulil Albab Arwani Kudus Resmi Pecahkan Rekor MURI

oleh -2,919 kali dibaca
Foto: Metode pembelajaran Al-Qur’an Yanbu’a yang digagas oleh KH. Muhammad Ulil Albab dari Kudus resmi mencatatkan namanya dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Metode pembelajaran Al-Qur’an Yanbu’a yang digagas oleh KH. Muhammad Ulil Albab dari Kudus resmi mencatatkan namanya dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pencapaian ini diraih melalui pelafalan huruf hijaiyyah yang melibatkan 3000 lebih santri dari berbagai Raudhatul Athfal Tahfidzul Qur’an (RTQ) di Kabupaten Kudus. Penghargaan tersebut dikukuhkan di gedung JHK Kudus, 23 Februari 2025.

Perwakilan MURI, Sri Widayati, menyampaikan bahwa metode membaca Al-Qur’an dengan sistem Yanbu’a adalah karya asli dari Romo KH Muhammad Ulil Albab, seorang ulama dari Kabupaten Kudus. Ketua Umum MURI, Jaya Suprana, juga menyampaikan salam hormatnya sekaligus menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat Kudus.

“Rekor dunia dengan piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia nomor 12.128/R.MURI/II/2025 dianugerahkan dengan bangga kepada Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kabupaten Kudus atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembelajaran huruf hijaiyyah menggunakan metode santri terbanyak, yakni 3.230 santriwan dan santriwati,” ujar Sri Widayati dalam acara yang digelar di Jakarta pada 23 Februari 2025.

Sementara itu, Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kudus, H. Romadlon, mengungkapkan bahwa rekor ini merupakan bukti nyata keunggulan metode Yanbu’a dalam mengajarkan bacaan Al-Qur’an yang benar sesuai dengan kaidah makhorijul huruf dan shifatul huruf.

“Kami sangat bangga karena metode Yanbu’a, yang merupakan karya asli dari Kudus, kini diakui sebagai rekor dunia. Ini bukan sekadar kebanggaan bagi kami, tetapi juga motivasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” ujar Romadlon.

Romadlon berharap prestasi ini semakin memotivasi masyarakat untuk mendalami Al-Qur’an dengan bacaan yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

“Kami ingin masyarakat semakin memahami pentingnya makhorijul huruf, shifatul huruf, dan kaidah tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Semoga metode Yanbu’a semakin membumi dan membawa keberkahan bagi kita semua,” pungkasnya.

Dengan pencapaian ini, Kudus semakin mengukuhkan dirinya sebagai pusat pengajaran Al-Qur’an di Indonesia, sekaligus menegaskan bahwa metode Yanbu’a adalah karya orisinal yang berkontribusi dalam mencetak generasi Qur’ani di tanah air.

Haflah Khotmil Qur’an dan Sejarah Baru bagi Kudus

Diketahui, Pemecahan rekor ini menjadi bagian dari rangkaian Haflah Khotmil Qur’an, yang juga merupakan puncak dari Imtihan Nihaiy atau ujian akhir santri RTQ. Ujian tersebut telah dilaksanakan pada 27 Rojab 1446 H (27 Januari 2025), dengan peserta mencapai lebih dari 4.000 orang, termasuk santri, ustadz-ustadzah, kepala RTQ/TPQ, serta tamu undangan.

KH. Ulil Albab Arwani, sebagai tokoh sentral dalam pengembangan metode Yanbu’a, turut hadir dalam acara ini bersama para ulama dan pejabat daerah, termasuk Wakil Bupati Kudus Bellinda, Kepala Kemenag Kudus KH. Syuhadi, dan Ketua PCNU Kudus KH. Asyrofi Masyitho. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :