Kudus, isknews.com – Tanggal 5 Juni ini Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus memperingati miladnya yang pertama. Dalam perkembangannya rumah sakit yang memiliki gadung tertinggi di Kudus ini, kini menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk perawatan kesehatan yang holistik dan berkualitas.
Dalam Milad ke 1 RS yang bertemakan “Bergerak dengan Aksi, mengabdi dengan hati, bersinergi membangun negeri” akan merayakan puncak peringatan miladnya pada tanggal 30 Juni 2024 dan akan diperingati bersama dengan perayaan Milad kakak kandungnya yakni RS Aisyiyah (RSA) Kudus yang bertepatan didirikan pada tanggal 1 Juli.
“Sejumlah agenda peringatan telah disiapkan oleh panitiya Milad bersama, yakni jalan sehat karyawan dan keluarga, lomba mewarnai bagi anak-anak dan bakti sosial, dipuncak peringatan Milad nanti,” ujar Direktur RS Aisyiyah Sarkie dr Hendra Octavianto yang di dampingi Wadir pelayanan dr. Guntur Aryo Puntodewo saat ditemui sejumlah awak media, Rabu (05/06/2024).
Disinggung mengenai perkembangan RSA Sarkies di usia satu tahunnya, dr Hendra mengaku perkembangan rumah sakitnya menggembirakan, mulai dari pengadaan alkes, ruang-ruang perawatan hingga SDM medis dan paramedis yang telah memenuhi standar rumah sakit tipe c dengan target pelayanan premium, termasuk tingkat hunian dan kepuasan pasien.
“Tentu ini sangat menggembirakan kami, terlebih tingkat hunian pasien yang melonjak tinggi yang artinya mereka mulai mempercayai pelayanan kami. Bahkan kami sempat kami hampir menolak pasien akibat kehabisan tempat tidur pasien saat bulan Maret hingga Mei kemarin,” jelasnya.
Tak hanya itu, pada ulang tahun pertama, rumah sakit tipe C di Kabupaten Kudus akan segera menambah layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk poli jantung.
“Selama ini poli jantung hanya bisa melayani pasien mandiri, di ulang tahun pertama ini kita menunggu kredendisial dari BPJS Kesehatan untuk poli jantung,” katanya.
Rumah sakit yang mengklaim diri sebagai layanan kesehatan premium ini sudah memiliki berbagai poli yang melayani pasien BPJS. Diantaranya, poli penyakit dalam, poli anak, poli saraf, poli THT, poli jiwa, poli obgyn, poli gigi, dan lainnya.
“Tingkat kunjungan pasien setiap bulan terus meningkat, jadinya kita akan menambah poli jantung agar bisa melayani pasien BPJS,” tambahnya.
RS Sarkies Aisyiyah juga akan me-launching layanan Hydrotheraphy atau hidroterapi, sebagai layanan unggulan untuk terapi saraf di wilayah Kudus dan sekitarnya. Kolam terapi ini berada di lantai 8 dengan layanan premium yang ditaksir bisa memberikan terapi dengan kapasitas 10 pasien.
“Ini satu-satunya di Kudus (hidroterapi), dulu awalnya pesanan perusahaan dan kita akan melayani terapi dalam bentuk hidro atau air yang tentu akan memberikan sensasi baru bagi pasien,” tuturnya.
Kolam Hidroterapi adalah kolam yang didesain khusus untuk melakukan perawatan seluruh tubuh terapeutik yang melibatkan bergerak dan berolahraga di dalam air; dasarnya fisioterapi di kolam renang. Kolam hidroterapi biasanya berbeda dari kolam biasa – suhu, tekanan, dan pergerakan air dikontrol dan diubah sesuai dengan kebutuhan medis.
Layanan hidroterapi ini, lanjut Hendra, sebenarnya sudah ada sejak pertama kali di-launching. Namun, untuk pelayanannya belum bisa maksimal. Setelah dilakukan launching resmi nantinya, hidroterapi ini ditargetkan bisa menjadi layanan unggulan bagi pasien stroke dan gangguan gerak lainnya.
“Hidroterapi bisa untuk stroke, kecemasan, stres dan tekanan darah tinggi, gangguan di gerak dan saraf, nyeri otot, nyeri dan peradangan, pasca operasi untuk pemulihan, pasca trauma atau kecelakaan kerja, sirkulasi darah yang buruk dan lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendra berharap dengan usia satu tahun ini RS Sarkies Asyiyah bisa menjadi layanan kesehatan yang terus berkontribusi dalam menyehatkan masyarakat. Rumah sakit setempat bahkan sudah menerapkan kelas standar yang telah dicanangkan oleh nasional.
“Kita sudah siapkan kelas standar ada 80 tempat tidur di lantai satu. Harapannya, kita bisa terus berkontribusi untuk menyehatkan masyarakat dengan pelayanan prima, baik itu untuk pasien BPJS maupun non-BPJS,” tukasnya. (YM/YM)