BOYOLALI – Generasi muda bangsa terutama pelajar harus mampu membangun mental dan spiritual yang baik melalui berbagai kegiatan. Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat pelajar menjadi salah satu medianya. Sebab, tidak hanya menjadi ajang kompetisi tapi juga sebagai sarana mengasah mental peserta, menumbuhkan sikap meghormati dan menghargai orang lain, berbudi pekerti, dan menciptakan keharmonisan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan pada pembukaan MTQ Pelajar se-Jateng ke-30 di Pendapa Kabupaten Boyolali, Senin (27/7). Menurutnya kegiatan tahunan yang diikuti 805 pelajar SD hingga SMA dari 35 kabupaten dan kota itu, merupakan sarana mempererat silaturrahim antarpelajar dan masyarakat sekaligus merevolusi mental peserta.
“MTQ pelajar ini menjadi ajang berkompetisi membaca, memahami, dan menghayati makna Alquran, kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini para peserta diharapkan lebih menghormati orang tua, guru, serta menumbuhkan toleransi untuk mewujudkan harmoni,” ujar Ganjar.
Ia menjelaskan, MTQ pelajar yang akan berlangsung 27-30 Juli itu merupakan bagian revolusi mental generasi muda. Sesuai tema MTQ 2015 yakni Menciptakan Masyarakat Agamis untuk Menuju Kesejahteraan Umat yang Kondusif dan Harmonis, para peserta diharapkan mampu membangun karakter bangsa, mewujudkan dan menjaga persatuan mulai dari kelompok kecil seperti kegiatan MTQ, tingkat Jateng, hingga kelompok besar atau nasional.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat menularkan ilmu dan pengalaman kepada teman dan masyarakat. Melalui inilah dimulai harmoni di Jawa Tengah hingga nasional dapat diciptakan bersama. Mudah-mudahan ini akan menjadi bekal pelajar ke depan sebagai generasi pemimpin bangsa,” paparnya.
Ketua LPTQ Provinsi Jateng Drs H Ahmadi MAg menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan dan mendorong semangat pelajar dalam memahami dan menghayati Alquran agar menjadi generasi muda yang berakhlak nurkarimah, berfikir maju, mandiri, serta mampu beradaptasi dengan modernisasi, dan mampu menepis pengaruh negatif globalisasi.
“Kegiatan ini menjadi sarana tepat untuk mempererat silaturrahim antarpelajar dan masyarakat. Sehingga mampu memperkokoh persatuan, kesatuan, serta toleransi di kalangan pelajar. Kami sangat berharap melalui kegiatan ini menjadi syiar keagamaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Selain itu, kegiatan yang dibuka dengan tarian angguk kesenian khas Boyolali tersebut, juga mampu menumbuhkan nuansa spiritualitas umat dalam kedamaian dan rahmat Tuhan. Bukan dengan kekerasan atau dengan segala cara untuk mencapai tujuan.
Ratusan peserta berkompetisi di beberapa kategori lomba. Yakni Tartil Alquran, Tilawah Alquran, dan Tahfidz Alquran. Mereka akan memperebutkan piala gubernur sekaligus menjadi ajang seleksi wakil MTQ Jateng maju ke tingkat nasional. Sedangkan pelaksanaan kegiatan tersebar di beberapa lokasi. Antara lain di Masjid Agung Boyolali, SMK Mojosongo, SMK 1 Boyolali, SMA 1 Boyolali, Gedung Panti Marhaen, dan Pendapa Alit Dinas Bupati. (HJ)